Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2016, 20:00 WIB

4. Egosentris yang intens, rasa superioritas dan terkadang eksibisionisme

5. Berhubungan dengan masalah hukum berulang kali

6. Berulang kali melanggar hak orang lain dengan menggunakan intimidasi dan ketidakjujuran

7. Pelecehan atau mengabaikan anak

8. Bersikap bermusuhan, lekas marah yang signifikan, agitasi, impulsif, agresi atau kekerasan

9. Kurangnya empati untuk orang lain dan kurangnya penyesalan jika merugikan orang lain

10. Sering mengambil risiko atau perilaku berbahaya

11. Hubungan interpersonal yang buruk atau sering bersikap kasar

12. Perilaku kerja yang tidak bertanggung jawab

13. Kegagalan untuk belajar hal-hal yang baik

Kondisi gangguan kepribadian ini biasanya mulai nyata di usia 20-30 tahun tetapi sebenarnya bisa dilihat sejak kecil. Saat masih anak dan remaja perilaku suka kasar terhadap teman, menyiksa binatang, agresif dan impulsif, melakukan perlawanan terhadap orang tua dan figur otoritas, serta tidak baik dalam belajar di sekolah adalah kondisi yang dihubungkan dengan berkembangnya masalah ini di kemudian hari.

Meskipun penyebab pasti dari gangguan kepribadian antisosial tidak diketahui, faktor-faktor tertentu tampaknya meningkatkan risiko berkembang atau memicu itu, termasuk:

- Diagnosis gangguan perilaku masa kanak-kanak
- Riwayat keluarga gangguan kepribadian antisosial atau gangguan kepribadian lain atau penyakit mental
- Menjadi sasaran pelecehan verbal, fisik atau seksual selama masa kanak-kanak
- Kehidupan keluarga yang tidak stabil atau kacau selama masa kanak-kanak
- Kehilangan orang tua karena bercerai yang menyebabkan reaksi traumatis masa kecil
- Sejarah penyalahgunaan zat di orang tua atau anggota keluarga lainnya

Susah diobati

Gangguan kepribadian antisosial atau psikopatik ini memang suatu masalah kejiwaan yang sulit ditangani karena tidak adanya kesadaran diri dari orang yang mengalaminya. Kondisi ini banyak ditemukan pada residivis yang berulang kali masuk penjara dan tidak mengenal jera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com