Sanofi boleh jadi percaya diri mengenai penelitian ini. Sebab Sanofi merupakan penemu pertama vaksin untuk virus dengue, yang merupakan satu keluarga dengan virus Zika.
Vaksin dengue ini sendiri baru dipatenkan tahun lalu di Brasil setelah sekian lama dan harus melewati banyak percobaan ilmiah.
Bagi tim peneliti di Sanofi, pengalaman melakukan riset dengan vaksin dengue merupakan aset berharga. “Kami bisa lebih mudah memahami virus Zika dan mempercepat penelitian,” demikian tulis Sanofi dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Reuters.
“Sanofi Pasteur merespon status darurat global dari WHO secepatnya,” ujar Nicholas Jackson yang mengepalai proyek ini.
Sebelumnya, seorang ilmuwan Kanada, Gary Kobinger, yang menjadi bagian dari konsorsium pengembangan vaksin di Amerika Serikat mengatakan, tahap awal pengujian vaksin pada manusia kemungkinan dilakukan pada awal Agustus nanti.
Jika uji coba itu berhasil, maka vaksin itu bisa segera dipakai untuk kondisi darurat pada Oktober atau November.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.