Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Darah Selamatkan Perokok Berat Ini dari Kanker Paru

Kompas.com - 19/04/2016, 13:55 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Shirley Dolan (57) biasa menghisap rata-rata 20 batang rokok per hari. Ia telah menjadi seorang perokok selama 45 tahun. Selama menjadi perokok berat, Shirley mengaku tak penah mengeluh sakit apapun.

 

Hingga akhirnya, ia diajak mengikuti tes darah untuk deteksi dini kanker paru yang akan diteliti di pusat penelitian kanker sekolah kedokteran Universitas Dundee-Ninewells Hospital.

 

Merokok merupakan salah satu faktor risiko berbagai jenis kanker, salah satunya kanker paru. Shirley tak merasa khawatir mengikuti tes karena merasa tak ada masalah kesehatan selama ini. Namun, empat minggu setelah hasil tes keluar, Shirley diminta segera melakukan X-Ray.

 

"Saya mendapat surat yang mengatakan saya harus X-ray dan saya langsung tahu bahwa ada sesuatu yang salah," kata Shirley.

 

 

Saat X-Ray, dokter menunjukkan adanya titik hitam di sisi kanan paru-parunya. Titik hitam itu merupakan tumor sebesar 3 cm. Shirley mulai khawatir, karena sebagian besar kasus kanker paru-paru sulit disembuhkan.

 

Kebanyakan kasus kanker paru tidak terdeteksi sejak dini karena tidak memunculkan gejala. Jika gejala sudah muncul, sepeti batuk kronis, sesak napas, umumnya kanker sudah ditemukan menyebar ke organ lain.

 

Neal Navani dari University College London Hospitals mengungkapkan, kurang dari 20 persen kasus kanker paru yang terdeteksi sejak dini atau dalam tahap masih bisa diobati.

 

Shirley adalah salah satu orang yang beruntung karena tumor ditemukan sejak dini. Dengan diketahui lebih awal, Shirley langsung menjalani operasi pengangkatan tumor di paru-parunya.

 

Tumor ganas itu pun belum menyebar ke organ lain, sehingga Shirley tak harus menjalani radioterapi dan kemoterapi. Tes darah itu telah menyelamatkan nyawa Shirley.

 

Tes darah memang merupakan cara baru yang sedang dikembangkan para peneliti untuk mendeteksi kanker paru. Tes darah bekerja dengan mendeteksi tujuh kelompok protein, yang dikenal sebagai autoantibodi.

 

Autoantibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, ketika menanggapi protein abnormal atau antigen, yang bisa menjadi tanda awal munculnya kanker paru-paru.

 

Tes darah ini nantinya diharapkan dapat menjadi langkah awal melakukan deteksi dini kanker paru pada kelompok berisiko, seperti perokok dan mantan perokok, atau bahkan orang-orang yang sering terpapar asap rokok. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau