Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2016, 17:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

 

 

KETIKA ANDA BELANJA MAKANAN

Pilih produk organik
Para peneliti di Kanada menemukan organochlorides (bahan kimia yang ditemukan dalam pestisida) yang tersimpan dalam sel-sel lemak, dapat menyebabkan kita rentan terhadap gangguan aktivitas mitokondria dan fungsi tiroid. Dengan kata lain, Metabolisme kita menjadi terhenti.

 

Carilah makanan pedas
Ternyata capsaicin, senyawa yang ada di dalam cabai juga bisa memercepat metabolisme. Mengonsumsi sekitar satu sendok makan cabai merah atau hijau cincang terbukti dapat meningkatkan produksi panas tubuh dan mengaktifkan sistem saraf simpatik, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology. Hasilnya: metabolisme melonjak sementara sebesar sekitar 23 persen.

 

KETIKA ANDA BEROLAHRAGA

Lakukan latihan interval
Anda selalu mencari cara untuk mempersingkat latihan Anda? Nah, Anda bisa melakukannya dengan cara meningkatkan intensitas latihan. Cara ini akan membakar jumlah kalori yang sama namun dalam waktu yang lebih singkat.

Dalam satu penelitian di Australia, relawan wanita yang berlatih dengan sepeda stasioner selama 40 menit dengan kecepatan tetap dibandingkan dengan relawan yang berlatih sepeda stationer selama 20 menit degan interval (diseling dengan delapan detik sprint dan 12 detik kayuhan lambat).

Hasilnya, setelah 15 minggu, mereka yang berlatih dengan sistem interval, kehilangan lemak tubuh tiga kali lebih banyak dibanding yang berlatih dengan kayuhan tetap.

Latihan dengan kecepatan tinggi dapat merangsang respon pembakar lemak dalam otot, kata ketua peneliti Ethlyn Gail Trapp, Ph.D.

 

Perlambat gerakan
Saat Anda berlatih beban, hitung sampai tiga ketika beban diturunkansebelum kembali ke posisi awal. Memperlambat gerakan dapat meningkatkan pemecahan jaringan otot. Ini adalah hal yang baik.

Proses perbaikan otot akan pompa metabolisme Anda selama 72 jam setelah sesi olahraga Anda selesai, demikian menurut para peneliti di Wayne State University.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com