Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

3 Jenis Ikan Ini Berbahaya bagi Kesehatan

Kompas.com - 09/05/2016, 18:37 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Ikan terkenal dengan kandungan lemak sehat seperti omega-3. Namun, beberapa ikan ini justru lebih banyak kandungan tak sehatnya.

Karena kelezatannya, beberapa jenis ikan ini ditangkap secara berlebihan, terancam punah sehingga mengganggu ekosistem laut yang nantinya berdampak buruk bagi kehidupan.

Walau terkenal dengan kelezatannya, namun kondisi laut yang kian tercemar, membuat ikan ini benar-benar dapat berakibat buruk bagi kesehatan Anda.

Daging dan sirip ikan hiu

Selain terancam punah akibat penangkapan berlebihan para nelayan, ekosistem laut juga menjadi terganggu akibat minimnya predator puncak seperti hiu, daging hiu dinilai semakin tidak sehat untuk dikonsumsi.

Menurut laporan CNN sejak 20 tahun yang lalu, tingkat merkuri dalam ikan hiu dapat menyebabkan hilangnya koordinasi, kebutaan, dan bahkan kematian. Terlebih, tingkat merkuri pada daging hiu dinilai semakin meningkat akhir-akhir ini.

Para ilmuwan berpikir bahwa hal tersebut terjadi karena hiu bisa menumpuk merkuri di dalam tubuh mereka melalui ikan kecil yang dimakan.

"Apa yang kami temukan ialah sepertiga dari 124 hiu yang diteliti memiliki tingkat merkuri yang sangat tinggi melebihi batas normal yang direkomendasikan Food and Drug Administration," kata Robert Hueter, direktur Mote Marine Laboratory's Center for Shark Research.

Sebuah laporan tahun 2004 rekomendasi EPA ialah: "Jangan makan hiu, ikan todak (swordfish), king mackerel, atau tilefish karena mengandung kadar merkuri yang tinggi.”

Ikan jenis orange roughy

Orange roughy adalah salah satu menu ikan lezat dan mudah ditemui di berbagai restoran seafood. Namun, menurut Environmental Defense Fund, ikan ini sudah mengandung tingkat merkuri yang tinggi, sehingga berbahaya jika dikonsumsi.

Selain tak sehat, keberadaan jenis ikan ini terancam punah. Anda disarankan memakan ikan laut dalam lainnya, seperti ikan arctic char, sole, atau skate, yang tak kalah lezat namun tak terancam punah.

Tuna

Di Jepang, ikan ini dikenal sebagai "hon-maguro" di banyak resto sushi. Sayangnya, tuna jenis ini semakin langka akibat permintaan yang berlebihan di negara-negara dengan penjualan sushi terbanyak, seperti Jepang.

Jika Anda makan berlebihan, tandanya dianggap tak peduli terhadap kelangsungan hidup ikan ini. Sehingga, Anda jauh lebih baik memilih jenis tuna yang berbeda seperti ikan ekor kuning, tuna jenis pacific yellowfin, atau albacore tuna. Albacore tuna adalah jenis tuna yang biasa Anda temukan di tuna kalengan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Bicara Pakai Bahasa Bayi Bisa Ganggu Perkembangan Anak, Simak Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Menjaga Air di Lereng Merapi Lewat Kopi dengan Aroma Mawar

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Merawat Warisan, Menjaga Alam: Kisah Teh Smoky dari Lereng Merapi

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau