4. Golongan darah O negatif mungkin beruntung.
Sebuah penelitian dari lebih 82.000 orang guru di Prancis mengungkapkan bahwa wanita dengan golongan darah A dan B lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang bergolongan darah O.
Golongan darah tampaknya menjadi salah satu faktor genetik yang menentukan keseimbangan mikroba usus.
5. Rendahnya tingkat vitamin D bisa meningkatkan risiko.
Vitamin yang banyak didapat dari sinar matahari tidak hanya membantu tubuh menyerap kalsium, menjaga kesehatan tulang dan otot, serta menjaga sistem kekebalan yang kuat. Tetapi juga membantu metabolisme glukosa.
Dalam penelitian terbaru, kekurangan vitamin D merupakan faktor risiko untuk pradiabetes, terlepas dari kelebihan berat badan. Meskipun kini bermunculan suplemen, hal itu belum terbukti untuk menurunkan risiko prediabetes.
Barengolts berpikir, hal tersebut mungkin membuat perbedaan untuk prediabetes yang tingkat A1C berada di angka paling bawah.
Untuk mengatasinya :
Lakukan tes darah vitamin D. Tingkat 40 atau lebih (hingga 50) adalah yang terbaik, menurut Barengolts. Jika lebih rendah dari 40, diskusikan dengan dokter.
6. Suhu dingin lebih bagus.
Suhu dingin membantu mengaktifkan lemak tubuh yang berwarna coklat, yang merupakan megaburner kalori dan glukosa (tidak seperti lemak berwarna putih, yang hanya menyimpan kelebihan kalori).
Sebagian besar dari kita memiliki sedikit lemak coklat, biasanya pada sisi leher atau dekat tulang selangka, kata George L. King, MD, kepala ilmiah di Joslin Diabetes Center dan penulis The Diabetes Reset.
Studi menunjukkan, bahwa hanya 2 ons lemak coklat yang terbakar mampu menghilangkan beberapa ratus kalori dengan berolahraga hanya setengah jam!
Untuk mengatasinya :
Cara terbaik untuk membuang lemak berwarna coklat adalah latihan di tempat yang sejuk dengan suhu sekitar 16 - 17 ° C, kata King.
Jadi, turunkan suhu thermostat di rumah dan habiskan lebih banyak waktu di luar rumah dalam cuaca dingin.
7. Usia menjadi…
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
