Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2016, 07:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber WebMD

Mitos: Pipa dan cerutu tidak menyebabkan kanker paru-paru.

Fakta: Merokok dengan pipa dan cerutu meningkatkan tidak hanya risiko kanker paru-paru tetapi juga risiko kanker mulut, tenggorokan, dan esofagus.

Cerutu menempatkan Anda pada risiko dari penyakit jantung dan penyakit paru-paru yang lebih besar.

 

Mitos: Hanya rokok yang menyebabkan kanker paru-paru.

Fakta: Penyebab kedua kanker paru-paru, setelah asap tembakau, adalah gas radioaktif tidak berbau yang disebut radon. Radon dipancarkan dari batu dan tanah dan bisa meresap ke dalam rumah dan bangunan lainnya.

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda hidup dalam lingkungan yang berbahaya atau tidak, adalah dengan melakukan pengujian tanah dan batuan dengan meminta petugas kesehatan melakukannya.

 

Mitos: Jika sudah divonis kanker paru berarti sudah tak ada gunanya berhenti merokok

Fakta: Terus merokok akan mengurangi efektivitas pengobatan kanker dan dapat menyebabkan efek samping yang lebih buruk. Perokok yang menjalani operasi, misalnya, lebih sulit sembuh daripada mantan perokok.

Mereka yang tidak lagi merokok pada saat menjalani radiasi kanker laring, cenderung mendapatkan kembali kualitas suara normalnya. Dalam beberapa kasus, berhenti merokok dapat mengurangi risiko kanker jenis lainnya.

 

Mitos: Bedak tabur menyebabkan kanker paru-paru.

Fakta: Para peneliti tidak menemukan hubungan antara kanker paru-paru dengan bedak meski bedak itu terhirup oleh pernapasan kita. Namun, pajanan asbes, arsenik, dan zat kimia berbahaya lainnya dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com