Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kebiasaan Buruk Orangtua yang Membahayakan Kesehatan Anak

Kompas.com - 22/05/2016, 18:10 WIB

Dari sisi kebersihan, hal ini tidak dapat dibenarkan. Bagaimanapun rongga mulut seseorang mengandung berbagai kuman, yang bila diberikan pada bayi justru dapat menyebarkan penyakit.

Selain itu, ada pula yang bila akan menyuapkan makanan pada anak, makanannya ditiup-tiup dahulu. Nah, jangan salah, dengan ditiup-tiup, berbagai kuman yang ada di rongga mulut dapat terlontar pula ke makanan tersebut.


Membuat sufor dengan air hangat dari dispenser.

Tak jarang orangtua melarutkan susu formula menggunakan air hangat dari dispenser. Dengan asumsi, air hangat sudah cukup untuk melarutkan susu secara merata, maka tidak usah sampai mendidih.

Sebenarnya, membuat sufor yang benar adalah dengan menyediakan air panas yang sampai mendidih, lalu diamkan beberapa saat sekitar 15—20 menit sampai suhu turun, namun masih di atas 700C. Setelah itu, masukkan air panas tersebut ke dalam botol susu, lalu masukkan bubuk sufor sesuai takaran, dan aduk/kocok perlahan sampai merata.

Mengapa air dari dispenser menjadi masalah? Air panas yang dihasilkan dari dispenser sering kali tidak mencapai suhu di atas 700C.

bubuk sufor sesungguhnya tidaklah steril. Bila dilarutkan dengan air bersuhu di bawah 700C, maka masih ada kemungkinan terdapat bakteri dalam bubuk sufor yang tidak mati.


Memberikan madu pada bayi di bawah 1 tahun.

Madu memang diketahui memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Karenanya, tak jarang ada orangtua yang memberikan madu pada bayinya dengan maksud agar semakin sehat.

Namun, sesungguhnya pemberian madu bagi bayi berusia di bawah 1 tahun tidak dianjurkan. Ini karena memiliki risiko masuknya spora dari kuman Clostridium botulinum dan dapat berakibat gangguan saraf yang berat.

pada usia di bawah 1 tahun, saluran cerna belum sempurna sehingga tidak dapat “menahan”dampak dari spora ini.


Sakit flu namun tetap mencium-cium anak.

Sakit flu bisa menyerang siapa saja. Masalahnya, bila Mama atau Papa yang terkena, kadang dapat menjadi sumber penularan pada bayi/anak. Bagi sebagian besar orang dewasa, sakit flu ringan—dengan gejala batuk pilek—sering kali tidak memberikan dampak berarti bagi aktivitas sehari-hari.

Di sisi lain, orangtua tentu ingin sekali selalu berdekatan dan menciumi anaknya yang lucu dan menggemaskan. Padahal, hal ini termasuk kebiasaan orangtua yang berisiko pada anak.

Nah, bila kebiasaan menciumi anak ini tidak dibatasi ketika sedang flu, tak jarang justru menyebabkan anak tertular. Jangan lupa, penularan penyakit flu adalah melalui percikan ludah/bersin yang terhirup oleh orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com