KOMPAS.com - Anak Anda sering mengalami gatal-gatal, kulit merah menebal, eksim, biduran, mengi suara, bibir bengkak? Hati-hati, bisa jadi semua itu pertanda gejala penyakit alergi. Jangan anggap enteng penyakit ini, karena jika dibiarkan bisa berakibat fatal.
Dari tahun ke tahun, angka kejadian penyakit alergi terus meningkat di dunia ini, termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan pola hidup masyarakat yang kini telah berubah dan menyebabkan lingkungan yang memudahkan terjadinya penyakit alergi.
Selain itu, masih banyak orang salah kaprah saat mendeteksi penyakit alergi, termasuk dalam mengobatinya. Misalnya, masih ada orangtua yang menghindari makanan tertentu pada penderita alergi, padahal belum tentu makanan tersebut menjadi penyebab terjadinya alergi.
Dalam buku Mengenal Alergi pada Anak dijelaskan sebab-musabab terjadinya alergi dan cara penanganannya. Buku ini memang berisi pengetahuan praktis bagi kaum awam dan kalangan medis agar tidak terulang lagi kesalahan dalam penanganan anak yang mengalami reaksi alergi.
Pencetus Alergi
Faktor pencetus terjadinya alergi pada anak bisa datang dari berbagai sumber. Sebut saja tingginya polusi udara akibat lingkungan tak bersih, debu di dalam rumah, pengharum ruangan, bahan-bahan kosmetik, hingga bakteri atau virus, serta zat-zat pada makanan tertentu.
Timbulnya alergi pun biasanya tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan waktu yang disebut proses sensitisasi. Proses ini terjadi sejak kontak dengan alergen atau zat yang dapat mencetuskan reaksi alergi sampai terjadinya reaksi alergi.
Timbulnya alergi tergantung sering tidaknya kontak dengan alergen atau kepekaan seseorang terhadap alergen tersebut. Bila terpapar terus-menerus, bukan mustahil akan timbul alergi.
Perlu diketahui, alergi ringan apabila dibiarkan terus-menerus akan menjadi berat dan akut.
Alergi makanan sebagai pencetus alergi bisa bersumber dari susu sapi, telur, kacang tanah, gandum, ikan, atau makanan laut.
Ikan laut merupakan alergen yang kuat. Bentuk reaksiya berupa urtikaria atau biduran atau asma.
Pengobatan dan pencegahan alergi makanan pada dasarnya menghindari makanan tersebut. Hanya, perlu diketahui secara tepat bahwa makanan tersebut satu-satunya pencetus alergi.
Untuk lebih jelasnya, simak beberapa jenis alergi dan penyebabnya berikut ini:
1. Dermatitis atopik atau eksim
Jenis ini merupakan reaksi alergi kulit. Gejalanya terasa gatal-gatal dari yang ringan sampai berat. Kulit tampak merah dan menggelembung, bahkan pecah-pecah dan berdarah.
Timbulnya dermatitis atopik bisa juga disebabkan karena faktor udara. Oleh karena itu, bersihkan tungau dari dalam rumah sebagai cara menghilangkan pencetus alergi jenis ini.