2. Pengaturan nutrisi
Pola makan selama bulan Ramadhan seharusnya tidak berbeda pola makan yang sehat dan seimbang sehari-hari. Tujuannya adalah mempertahankan massa tubuh yang konstan.
Karena adanya penundaan proses cerna selama Ramadhan, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks mungkin disarankan pada sahur, sementara makanan dengan karbohidrat yang lebih sederhana mungkin lebih tepat di makan saat berbuka.
Perbanyak asupan cairan selama jam-jam tidak berpuasa dan makan sahur selambat mungkin sebelum dimulainya waktu berpuasa.
3. Olahraga
Pertahankan tingkat aktivitas fisik yang normal. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan karena dapat menyebabkan risiko hipoglikemia menjadi lebih tinggi.
4. Berbuka puasa
Semua orang dengan diabetes harus memahami bahwa mereka harus selalu dan segera mengakhiri puasa jika glukosa darah <60 mg/dl [3,3 mmol/l], inilah saat hipoglikemia terjadi.
Puasa juga sebaiknya dibatalkan jika glukosa darah mencapai <70 mg / dl (3,9 mmol/l) dalam beberapa jam pertama setelah dimulainya puasa, terutama jika penggunaan insulin dilakukan pada dini hari.
Begitupun jika glukosa darah melebihi 300 mg/dl (16,7 mmol/l), segera batalkan puasa Anda. Pasien harus menghindari puasa pada saat-saat sakit.
5. Penilaian medis pra-Ramadhan
Semua pasien dengan diabetes yang ingin berpuasa selama bulan Ramadhan harus menjalani persiapan yang diperlukan untuk melakukan puasa seaman mungkin. Ini termasuk konseling dan penilaian medis oleh dokter Anda.