Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2016, 14:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika seseorang menjalani puasa, pola makan pun berubah dari biasanya. Tak heran jika masalah pencernaan bisa muncul suatu saat.

 

Dokter spesialis penyakit dalam Epistel Simatupang mengungkapkan, ada beberapa masalah pencernaan yang bisa terjadi. Umumnya karena asupan makanan yang kurang tepat dan kebiasaan makan yang kurang baik saat sahur dan berbuka.

 

Berikut 6 masalah pencernaan dan cara mencegahnya seperti dipaparkan Epistel dalam diskusi di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

 

1. Mual dan muntah
Menurut Epistel, mual dan muntah umumnya terjadi pada hari pertama puasa. Sebab, saat itu sistem pencernaan ikut beradaptasi.

Penyebabnya antara lain, makan terlalu banyak saat buka puasa, kemudian langsung tidur malam. Makan sahur pun akhirnya dilewatkan karena masih merasa kenyang.

"Kalau malam kan metabolisme kita melambat. Jadi saat sahur perut masih terasa penuh dan akhirnya enggak makan sahur," ujar Epistel.

Cara mencegahnya, jangan makan malam berlebihan, hindari makanan pedas dan asam. Selain itu, selalu manfaatkan waktu untuk makan sahur. Pilihlah makanan berserat tinggi yang membuat rasa kenyang lebih tahan lama.

 

2. Diare
Diare juga menjadi masalah paling umum saat menjalani ibadah puasa. Selain karena konsumsi makanan tercemar, diare juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan berlemak terlalu banyak.

"Lambung terkejut dan lemak memang lebih sulit dicerna. Kalau berlebihan lemak bisa diare," lanjut Epistel.

Diare bisa dicegah dengan menjaga pola makan bergizi seimbang.

 

3. Kembung
Terlalu banyak makan dan minum juga bisa menyebabkan perut kembung. Banyaknya cairan akan diserap dan lambung mengeluarkan asam. Jika perut terus diisi makanan dan minuman secara berlebihan, sistem pencernaan akan melambat.

Untuk mencegah perut kembung, makanlah secukupnya dan pilihnya jenis makanan yang tinggi serat.

 

4. Konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar, lanjut Epistel, disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan berserat dan kurang minum. Untuk itu, sangat penting perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka.

"Mulai dari buka puasa sampai sahur minum 8 gelas per hari," terang Epistel.

 

5. Nyeri maag

Menurut epistel, maag nyeri pada perut ini bisa disebabkan makan terlalu banyak dan cepat saat buka puasa, makan pedas, dan tidak makan saat sahur.

Masalah maag juga paling sering terjadi karena sistem pencernaan belum bisa beradaptasi dengan kondisi perut kosong dalam waktu lama. Meski demikian, masalah ini bisa dicegah dengan makan tinggi serat saat sahur agar kenyang lebih lama.

 

6. Asam lambung naik
Naiknya asam lambung atau GERD juga bisa kambuh saat menjalani ibadah puasa. Naiknya asam lambung, bisa terjadi jika sesudah makan sahur maupun berbuka langsung tidur.

Kondisi tidur atau berbaring akan memudahkan makanan, termasuk asam dari lambung naik ke tenggorokan.

Untuk itu, hindari makan terlalu banyak sebelum tidur. Idealnya, makan terakhir adalah 2-3 jam sebelum tidur. Hindari juga terlalu banyak kopi yang bisa merangsang produksi asam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau