Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 8 Gejala Gangguan Cemas yang Sering Tak Disadari

Kompas.com - 04/09/2016, 21:17 WIB
Lily Turangan

Penulis

Ketegangan otot yang konstan, entah itu karena Anda sering mengatupkan rahang dengan keras atau mengepalkan tinju atau otot seluruh tubuh terasa kaku, adalah gejala yang biasanya menyertai gangguan kecemasan.

Olahraga teratur dapat membantu meredakan ketegangan otot. Namun, ketegangan mungkin akan muncul lagi jika terjadi peristiwa kecelakaan atau cedera, kata Winston. Misalnya, penderita tidak dapat menangani kecemasan mereka, sehingga mereka menjadi tidak awas dengan gerakannya saat berolahraga.


Kilas balik

Menghidupkan kembali peristiwa-pertemuan kekerasan yang mengganggu atau traumatis, kematian mendadak orang yang dicintai-adalah ciri dari gangguan stres pasca-trauma (PTSD). PTSD adalah salah satu jenis gangguan kecemasan.

Studi dalam Journal of Anxiety Disorder menunjukkan, bahwa beberapa orang dengan gangguan kecemasan memiliki kilas balik pengalaman-pengalaman traumatis khas gangguan PTSD.


Perfeksionis

Rewel dan obsesif bahwa segala sesuatu harus berjalan sempurna sesuai standar yang diinginkan diri sendiri, atau dikenal sebagai perfeksionisme, erat hubungannya dengan gangguan kecemasan," kata Winston.

"Jika Anda terus-menerus menilai diri sendiri atau Anda hampir selalu cemas mengenai standar segala sesuatu, maka Anda mungkin memiliki gangguan kecemasan.”


Perilaku kompulsif

Perilaku obsesif kompulsif seperti terus dan berulang-ulang meyakinkan diri sendiri, bahwa sesuatu akan berjalan baik-baik saja atau terus menerus mencuci tangan dan membetulkan letak suatu barang adalah bagian dari gangguan kecemasan.


Keraguan

Keraguan yang persisten dan terus mengganggu pikiran seperti i "Bagaimana jika aku gay?" atau "Apakah saya mencintai suami saya sebanyak dia mencintaiku?", juga merupakan bagian dari gejala gangguan kecemasan.

Winston mengatakan, serangan keraguan ini terutama muncul ketika pertanyaan tidak terjawab dan akhirnya pertanyaan-pertanyaan ini menjadi obsesi bagi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com