Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan Kualitas Dokter Gigi di Puskesmas

Kompas.com - 14/09/2016, 19:13 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemampuan dokter gigi di puskesmas atau klinik layanan masyarakat kerap dipertanyakan mengingat harga berobat yang tergolong murah. Walau murah, kualitas dokter gigi tersebut tak kalah dengan dokter gigi yang bertugas di rumah sakit besar.

Don (42) kaget ketika menerima rincian biaya periksa gigi di puskesmas. Ia hanya perlu membayar 20 ribu rupiah untuk jasa dan obat. Jumlah ini tentu jauh di bawah perkiraan Don.

“Selama ini saya menganggap kalau kunjungan dokter gigi itu pasti menguras isi dompet. Ternyata periksa di puskesmas itu murah dan kualitasnya oke,” imbuh Don yang tinggal di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Ahli kesehatan gigi, Drg Eva Fauziah Sp. KGA mengatakan kalau masyarakat tak perlu takut ‘dikerjai’ jika berobat ke puskesmas. Beragam masalah gigi yang ringan bisa ditangani di puskesmas.

“Kami, para dokter gigi, memiliki standar. Jika masalahnya berat pasti akan dirujuk ke klinik atau rumah sakit yang memiliki alat lebih lengkap,” papar Eva usai Media Briefing Preliminary Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016 di Jakarta.

Anggapan lain yang harus diluruskan adalah para dokter gigi yang bertugas di puskesmas merupakan dokter magang atau ‘buangan’ dari rumah sakit besar. Hal ini dibantah oleh Eva yang juga Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia Cabang Jakarta.

Secara terpisah, Drg. Zaura Anggraeni MDS menjelaskan kalau harga berobat yang murah itu dikarenakan puskesmas mendapat subsidi dari pemerintah. Semakin besar subsidinya, semakin murah biaya berobatnya.

“Jadi jangan kaget kalau tarif dokter gigi di puskesmas hanya sepuluh atau dua puluh ribu rupiah. Itu bukan berarti mereka dokter ‘buangan’ lho,” imbuh Drg. Zaura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com