Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2016, 21:51 WIB

Tim Redaksi

Kate Thomas menjelaskan, kalau produksi hormon testosteron dalam tubuh mencapai puncaknya saat usia 20 tahunan. Seiring usia, produksi tersebut menurun. Testosteron sendiri disebut sebagai hormon pembangkit gairah seks.

Sebenarnya, ovarium tetap memproduksi testosteron ketika wanita dalam masa menopause. Tapi kadar estrogen yang rendah justru menyebabkan masalah lain, seperti vagina kering yang menyebabkan aktivitas bercinta jadi tak menyenangkan.

 

Alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB bisa mengubah keseimbangan hormon. Akibatnya, fungsi hormon yang berkaitan dengan gairah seksual bisa terganggu.

Ada baiknya berkonsultasi dengan ahli medis sebelum menggunakan pil KB. Atau gunakan alat kontrasepsi non hormonal.

 

Pengaruh terapi obat

Tak hanya kontrasepsi hormonal, konsumsi obat-obatan juga bisa mengganggu. Misalnya obat anti depresi yang sudah dikenal sebagai pembunuh hasrat bercinta. Obat jenis ini juga menghambat orgasme pada wanita.

Contoh lain adalah obat untuk terapi hipertensi. Meski digunakan dalam jangka pendek, efek sampingnya bisa merusak libido dan orgasme.

“Mengapa orgasme penting?,” tanya Kate Thomas. Ia menjelaskan jika orgasme adalah puncak kepuasan seksual. Jika seorang wanita terus menerus mengalami gagal orgasme ketika berhubungan seksual, maka wanita tersebut enggan untuk bercinta lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com