KOMPAS.com - Fisiologi atau kedokteran menjadi bidang ketiga yang disebut oleh Alfred Nobel dalam wasiatnya yang menyumbangkan hartanya untuk membuat penghargaan Nobel.
Sudah ada ratusan ilmuwan yang pernah menjadi penerima penghargaan bergengsi ini. Berikut adalah sebagian dari para ilmuwan itu, terutama dari era tahun 2000-an.
2016: Yoshinori Ohsumi, mengungkap proses autophagy atau "memakan diri sendiri" pada sel-sel ragi, dan mengungkapkan bahwa sel manusia juga memiliki mekanisme yang sama. Mutasi pada proses ini memicu berbagai penyakit.
2015: William C.Campbell dan Satoshi Omura yang bekerjasama untuk menemukan pengobatan baru untuk infeksi yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang. Youyou Tu juga dianugerahi sebagian dari hadiah itu karena penelitiannya menemukan obat untuk melawan malaria.
2014: John O'Keefe, May-Britt Moser dan suaminya Evard I.Moser, yang menemukan sel yang membentuk sistem posisi di otak.
2013: James Rothman, Randy Schekman dan Thomas Sudhof, untuk kerja keras mereka mengungkap bagaimana sel mengendalikan pengantaran dan pelepasan molekul, seperti hormon, protein, dan neurotransmiter.
2012: sir John B.Gurdon dan Shinya Yamanaka, untuk terobosan besar dalam sel punca.
2011: Bruce A.Beutler dari AS, Jules A.Hoffman, Luxemburg, dan Dr.Ralph M.Steinman dari Kanada. Steinman mendapatkan separuh hadiah dan Beutler serta Hoffman berbagai separuh hadiah sisanya. Mereka adalah peneliti yang mengungkap tentang sistem imun.
2010: Robert G.Edwards, dokter yang berhasil mengembangkan metode bayi tabung.
2009: Elizabeth H.Blackburn, Carol W.Greider, Jack W.Szostak, untuk penemuannya tentang bagaimana kromosom dilindungi oleh telomer dan enzim telomer.
2008: Harald zur Hausen untuk penemuannya bagaimana virus HPV (human papilloma viruses) memicu kanker serviks dan Françoise Barré-Sinoussi serta Luc Montagnier, untuk penemuannya tentang virus HIV (human immunodeficiency virus).
2007: Mario R. Capecchi, Sir Martin J. Evans, Oliver Smithies yang mengungkap prinsip modifikasi gen spesifik pada tikus menggunakan sel punca embrio.
2006: Andrew Z. Fire, Craig C. Mello, yang menemukan gangguan gen RNA.
2005: Barry J. Marshall, J. Robin Warren, yang mengungkap bakteri Helicobacter pylori dan perannya pada penyakit gastritis dan peptic ulcer atau awam menyebutnya sakit maag.
2004: Richard Axel, Linda B. Buck, yang menemukan reseptor bau dan sistem penciuman.
2003: Paul C. Lauterbur, Sir Peter Mansfield yang melakukan penelitian tentang metode pemindaian MRI (magnetic resonance imaging).
2002: Sydney Brenner, H. Robert Horvitz, John E. Sulston, yang menemukan regulasi genetik pada perkembangan organ dan program kematian sel.
2001: Leland H. Hartwell, Tim Hunt, Sir Paul M. Nurse, yang melakukan riset tentang regulator kunci pada siklus sel.
2000: Arvid Carlsson, Paul Greengard, Eric R. Kandel, yang menemukan transduksi pada sistem saraf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.