SOLO, KOMPAS.com - Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berlimpah dari Sabang sampai Merauke. Di dalamnya tersebar tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk obat.
Sekretaris Eksekutif Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pertanian dan Pangan Asia Tenggara (SEAFAST) Center, Puspo Edi Giriwono mengungkapkan, dari 30 ribu tanaman di Indonesia, 7000 jenis tanamannya berpotensi jadi obat herbal. Sayangnya, hanya sekitar 200 tanaman saja yang baru dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional.
"Meskipun Indonesia adalah lahan subur tanaman obat, tapi pemanfaatannya masih sangat terbatas," kata Puspo di Solo, Selasa (25/10/2016).
Menurut Puspo, butuh pengembangan teknologi dan banyak penelitian lebih lanjut untuk membuktikan secara ilmiah khasiat berbagai jenis tanaman obat yang selama ini dipercaya turun temurun.
Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan, Meinarwati mengatakan, riset mengenai tanaman herbal sebenarnya cukup banyak dilakukan. Kementerian Kesehatan pun telah menyusun Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI). Sejauh ini ada sekitar 60 tumbuhan yang masuk ke dalam FOHAI edisi pertama.
"Di FOHAI sudah terbukti secara ilmiah khasiatnya. Minimal sudah uji praklinis," kata Meinarwati.
Meinarwati menuturkan, adanya FOHAI bisa dimanfaatkan oleh industri obat nasional untuk memroduksi obat herbal. Dengan begitu, obat herbal bisa dimanfaatkan di fasilitas pelayanan kesehatan. Bahkan, obat herbal Indonesia juga berpotensi masuk pasar global.
Sejumlah penelitian mengenai tanaman herbal Indonesia pun akan dipublikasikan dalam Bahasa Inggris sehingga bisa diperkenalkan kepada dunia.
Meinarwati mengungkapkan, memang banyak tanaman yang memiliki kemampuan sebagai obat, karena mengandung senyawa aktif. Setiap tanaman memiliki khasiatnya masing-masing yang bisa didapat, mulai dari akarnya, batang, daun, biji hingga kulit kayu.
Ditambahkan Meinarwati, herbal bisa sebagai obat pengganti ataupun obat tambahan dalam pelatanan medis. Namun, tidak bisa untuk pengobatan gawat darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.