Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2016, 10:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

Jika Anda adalah seorang yang menerapkan standar tinggi terhadap banyak hal dalam hidup Anda, risiko serangan panik akan meningkat.

Kushnick mengatakan,"Nampaknya, serangan panik terkait erat dengan orang-orang yang dianggap berprestasi tinggi dan cenderung ingin selalu mengendalikan banyak hal."


5. Serangan panik dapat terjadi di mana saja.

"Serangan panik awalnya dikaitkan dengan konteks tertentu, seperti di kereta bawah tanah atau pada malam hari di tempat tidur," jelas Kushnick.

Namun, sekarang ini ada kecenderungan untuk menggeneralisasikannya ke konteks lain yang tidak terkait dengan pemicu. Sebagai contoh, jika seorang wanita mengalami serangan panik saat sedang ada pertemuan di lantai teratas gedung pencakar langit, dia juga bisa mengalami hal yang sama di sebuah gedung konser berlantai satu yang penuh orang.

Yang membuat frustasi mengenai serangan panik adalah kemampuannya untuk datang di mana saja.

“Ketakutan atau kecurigaan penderita bahwa dia bisa mengalami serangan di manapun, dapat membuatnya sulit untuk menikmati tempat-tempat yang dulunya dia sukai," ungkap Kushnick.


6. Karena itu, mengantisipasi serangan panik sama stresnya dengan ketika serangan terjadi.

Karena serangan panik sering terjadi kapan saja dan di mana saja, penderita menjadi kesulitan membuat rencana antisipasi.

Menurut Kanaris, faktor ketidakpastian dapat membuat penderita sangat tertekan ketika dia harus berada jauh dari rumah. Takut akan terjadinya serangan juga dapat menyebabkan gangguan panik. Sekitar satu dari 75 orang penderita serangan panik hidup dalam ketakutan yang terus-menerus.


7. Tapi jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk meringankan serangan panik.

Di tengah serangan panik, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencoba meringankan ketidaknyamanan.

Jika Anda atau orang yang cintai mengalami serangan panik, segera alihkan perhatian, sehingga fokus pikiran Anda tidak lagi kepada serangan itu tapi kepada hal lain di luar diri Anda.


8. Pengobatan dapat membantu.

Terapi perilaku kognitif akan sangat membantu penderita untuk lebih memahami apa yang memicu serangan panik dan bagaimana cara mengatasinya.

Seorang terapis dapat mengajarkan latihan pernapasan atau strategi mental yang dapat membantu Anda keluar dari tengah-tengah kepanikan.

Terapis yang berpengalaman juga dapat membantu Anda menggali jauh ke dalam faktor-faktor pemicu serangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau