Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2016, 20:53 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulit tidur atau insomnia yang berkepanjangan memang sangat mengganggu. Namun, bukan berarti bisa diatasi secara instan dengan minum obat tidur. Obat tidur seharusnya didapatkan sesuai resep dokter.

Dijelaskan dr. Astuti Sp.S (K) dari Klinik Gangguan Tidur di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, konsumsi obat tidur tidak boleh sembarangan. "Obat tidur hanya dipakai jangka pendek, tidak boleh terlalu lama karena bisa merusak arsitektur tidur, pasien bisa adiksi," kata Astuti.

Arsitektur tidur adalah siklus tidur normal yang dimulai dengan rasa mengantuk hingga tidur dalam. Jika arsitektur tidur terganggu, kualitas tidur pun akan buruk. Selain itu, konsumsi obat tidur dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan rasa cemas berlebihan.

Astuti menuturkan, sebelum pemberian obat tidur, yang harus dilakukan adalah memerbaiki kebiasaan tidur. Misalnya, mulai dari berpikiran positif, menciptakan kamar yang nyaman, membatasi waktu tidur siang, hingga mengatur jadwal tidur tepat waktu.

Jika dengan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat tidak ada perbaikan, bisa dibantu dengan konsumsi obat. Itu pun obat tidur dalam dosis kecil. Pasien yang konsumsi obat juga harus dievaluasi setelah satu minggu pemakaian.

"Tetap harus diedukasi pasiennya mengenai tidur yang sehat. Kemudian dievaluasi, jangan-jangan selama ini pasiennya enggak patuh. Jadi jangan buru-buru dengan obat tidur," jelas Astuti.

Apabila seminggu setelah minum obat belum juga ada perbaikan, harus diganti dengan obat golongan lain yang bisa memerbaiki aritektur tidur. Pilihlah obat yang efek sampingnya sangat kecil dan tidak menimbulkan adiksi.

Meski dengan efek samping yang lebih rendah, konsumsi obat pun tetap tak disarankan lebih dari 10 hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com