JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan infeksi HIV lebih banyak ditemui pada ibu rumah tangga, yakni 10.626 kasus.
Kemudian disusul oleh tenaga non professional/karyawan (9.603 kasus), wiraswasta (9.439 kasus), petani/peternak/nelayan (3.674 kasus), buruh kasar (3.191 kasus), penjaja seks (2.578 kasus), PNS (1.819 kasus), dan anak sekolah/ mahasiswa (1.764 kasus).
Selama ini, ibu rumah tangga dianggap paling tidak berisiko dibanding penjaja seks. Ibu rumah tangga dinilai lebih banyak menghabiskan waktu di dapur dan mengurus anak. Lalu, mengapa kasus HIV-AIDS tertinggi di Indonesia ada pada ibu rumah tangga?
Ketua Komite Pogram Yayasan AIDS Indonesia, dr. Sarsanto W. Sarwono, SpOG mengungkapkan, banyak ibu rumah tangga yang tak menyadari memiliki risiko tertular HIV.
"Ibu rumah tangga biasanya mendapatkan HIV dari bapak-bapaknya," kata Sarsanto di Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Hal itu bisa terjadi jika sang suami sering bergonta-ganti pasangan seksual atau berhubungan seksual berisiko dengan penjaja seks, hingga memakai jarum suntik untuk napza yang tidak steril.
Tanpa disadari pula, suami terinfeksi HIV dan menularkan HIV kepada istrinya saat berhubungan seks tanpa kondom.
Kasus penjaja seks terinfeksi HIV lebih rendah. karena biasanya mereka justru menyadari risiko infeksi virus. Mereka dapat menghindari penularan dengan meminta pria menggunakan kondom saat hubungan seks.
Maka salah satu pencegahan penularan HIV yang dicanangkan pun tak hanya menghindari hubungan seks berisiko dan tidak menggunakan napza, tetapi juga setia pada pasangan.
Untuk memutus rantai penularan, edukasi HIV/AIDS harus diketahui oleh keluarga, baik suami dan istri. Selain itu, suami istri sebaiknya menjalani tes HIV.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.