Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2016, 14:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Manfaat gula tak semanis rasanya jika dikonsumsi berlebihan. Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan konsumsi gula tak lebih dari 50 gram atau 4 sendok makan per orang per hari. Batasan konsumsi gula tersebut tentu karena alasan kesehatan.

Seperti dikutip dari Medical Daily, berikut empat efek buruk dari konsumsi gula yang berlebihan.

1. Gula bikin ketagihan

Gula ternyata bersifat adiktif atau bikin ketagihan. Ketika konsumsi gula, otak akan terangsang untuk melepaskan dopamin sehingga membuat ketagihan. Dopamin juga biasa diproduksi ketika seseorang konsumsi alkohol dan narkoba.

Dengan begitu, seseorang yang sering makan terlalu banyak gula akan memiliki keinginan lebih untuk makan makanan manis atau tinggi kalori.

2. Mempercepat penuaan

Efek gula yang selama ini kita kenal adalah meningkatkan berat badan. Nyatanya, gula juga dapat mempercepat penuaan.

Terlalu banyak konsumsi gula bisa memecah kolagen dan elastin di kulit, sehingga kulit mudah keriput dan mengendur.

Padahal, kolagen dan elastin membantu memerbaiki sel-sel di kulit dan membuat kulit lebih elastis.

3. Makan berlebihan

Konsumsi tinggi gula dapat mematikan sistem oksitosin anorexigenic di otak, yaitu hormon yang memberikan sinyal bahwa tubuh sudah cukup makan.

Ketika otak tidak melepaskan hormon yang memberi sinyal tersebut, seseorang pun akan terus merasa lapar sehingga makan berlebihan. Hal ini salah satu yang memicu kegemukan.

4. Menurunkan kemampuan otak

Adanya brain-derived neurotrophic factor (BDNF) membantu otak untuk belajar dan membentuk ingatan atau memori baru. Nah, gula dapat menurunkan tingkat BDNF.

Ketika tingkat BDNF rendah, kemampuan otak pun bisa menurun, seperti ingatan berkurang dan sulit memelajari hal baru, atau menurunnya kemampuan kognitif.

Mengetahui 4 efek konsumsi gula berlebihan tersebut, bukan berarti nda harus menghentikan konsumsi gula. Yang perlu dilakukan adalah mengurangi atau membatasi konsumsi gula dan hindari pemanis buatan.

Kathleen Page, MD, dari Keck Medicine-USC mengatakan, gula juga dibutuhkan sebagai bahan bakar sel-sel di seluruh tubuh, termasuk di otak. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com