KOMPAS.com - Setiap hari sibuk mempertahankan karir, cinta, hobi, dan keluarga sudah tentu tak mudah.
Namun ketika dihadapkan pada pilihan menghabiskan waktu bersama pasangan atau lembur, studi dari Inggris mengatakan mungkin Anda lebih memilih pasangan.
Periset dari London School of Economics menanyai 200.000 orang di seluruh dunia mengenai peristiwa dalam hidup dan merangking perubahan kebahagiaan dalam skala 1 sampai 10. Apa yang sebenarnya membuat orang lebih bahagia? Uang.
Bekerja memang berhubungan dengan kebahagian, tetapi berapa banyaknya gaji ternyata tidak menjamin kebahagiaan. Bahkan gaji dua kali lipat hanya mendongkrak kebahagiaan sedikit. Tampaknya memang benar pepatah yang mengatakan, kita tak dapat membeli kebahagiaan.
Lantas apa yang membuat kita bahagia? Mempunyai pasangan yang baik, begitu kata laporan dari London School of Economics.
Punya pasangan meningkatkan kebahagiaan hampir satu poin penuh, sementara kehilangan pasangan mengurangi kebahagiaan dalam jumlah sama. Hal ini membuktikan, cinta berdampak besar pada kepuasan hidup kita.
Hal ini masuk akal, berhubung salah satu kunci penyebab depresi adalah kesepian. Berhubungan dengan orang lain, bahkan sesederhana memberi hati pada unggahan Instagram seorang teman memberi tambahan kebahagiaan instatn, menurut sebuah studi yang dilakukan awal tahun ini.
Kesehatan mental dan fisik pun berperan dalam mendatangkan kebahagiaan. Kesehatan yang baik tentu saja memberikan kebahagiaan lebih. Akan tetapi, tahu sesuatu itu baik belum tentu dilaksanakan.
Ketika kita melihat semua pilihan yang ada setiap hari, apakah kita benar-benar memilih yang sehat dan bahagia setiap hari?
Jujur saja kita lebih suka memilih minuman kopi dengan susu plus whip cream dibandingkan makan siang sehat. Memilih maraton nonton film daripada olahraga atau bekerja sampai larut daripada bertemu teman atau berbincang dengan pasangan.
Pilihan-pilihan itu tampaknya membuat Anda bahagia sejenak, tetapi itu bukan jenis kebahagiaan yang tahan lama, menurut studi tersebut. Dan Anda dapat membuat pilihan sehat tak memandang status perkawinan atau hubungan dengan pasangan lagi.
"Data ini membuktikan kita butuh mengubah fokus dari "kemakmuran" menjadi "kesehatan", ujar Richard Layard, profesor dari London School of Economics yang ikut meneliti.
Kini waktunya untuk mengecek prioritas dalam hidup Anda. Buatlah pilihan kecil setiap hari untuk menomorsatukan hubungan dengan pasangan, bersamaan dengan kesehatan fisik dan mental. Hal itu akan membuat hidup lebih bahagia.
Anda tak perlu meninggalkan pekerjaan impian demi pasangan, tetapi pastikan Anda menjauhi komputer untuk menyelesaikan pekerjaan di waktu tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.