Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2017, 12:45 WIB

KOMPAS.com - Anda mungkin sudah hapal beberapa gejala stres seperti sakit kepala, sulit berkonsentrasi, atau timbul jerawat. Tapi, tahukah Anda bahwa dehidrasi dan stres juga berkaitan?

Kelenjar adrenal (terletak di atas ginjal) memproduksi hormon yang mengatur sistem imun, metabolisme, dan fungsi penting lainnya. Salah satu dari hormon itu adalah kortisol, yang memberi kita energi untuk menghadapi stres atau takut.

Stres yang berlangsung lama ternyata juga berpengaruh pada kelelahan di kelenjar adrenal, sehingga organ ini menurun fungsinya. Akibatnya jumlah hormon yang diproduksi berkurang, termasuk aldosterone yang mengatur kadar cairan dan elektrolit di tubuh.

Bila aldosterone yang diproduksi sedikit, maka kadar elektrolit berkurang dan kita pun lebih gampang dehidrasi. Ditambah lagi, dehidrasi akan meningkatkan hormon stres, kortisol.

Peningkatan kadar kortisol sebenarnya tak selalu buruk, namun menjadi masalah jika tubuh kita tidak bereaksi pada stres tersebut. Dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan berbagai gangguan mental seperti depresi.

Itu sebabnya, saat merasa sedang stres, tarik napas dan minumlah air. Menambah cairan tubuh bisa mengurangi stres secara cepat. Tapi, jika kondisi ini berulang kali terjadi, mungkin Anda perlu mencari cara lain menghadapi stres, atau bahkan minta bantuan ahli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau