KOMPAS.com - Restoran siap saji kian merajalela. Makanan yang unik dan "instagramable" pun menjadi incaran anak-anak muda. Belum lagi, saat ini juga sudah ada jasa antar makanan dari restoran.
Rasanya makin jarang saja orang-orang yang rutin makan masakan sendiri atau orangtua di rumah.
Padahal, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLos Medicine, lebih sering konsumsi masakan rumah dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan, mereka yang makan 5-7 porsi masakan rumah dalam seminggu akan 15 persen lebih rendah risiko terkena diabetes dibanding yang hanya 1-2 porsi makan.
Masakan di rumah dinilai lebih sehat ketimbang makanan di restoran atau luar rumah. Bukan rahasia lagi bila makanan di restoran umumnya lebih tinggi kalori, lemak, dan tinggi gula.
Konsumen tidak tahu pasti bagaimana proses pembuatan makanan di restoran yang mungkin tinggi garam dan gunakan banyak penyedap rasa sehingga lebih gurih dan nikmat di lidah.
Kebiasaan makan di luar rumah bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2 hingga jantung. Sangat disayangkan bila anak-anak sejak kecil sering diajak mencicipi makanan siap saji di pusat perbelanjaan.
Makan di luar rumah memang lebih praktis karena tak perlu membuat dapur di rumah berantakan. Tetapi, pertimbangkan risiko kesehatan bila lebih sering makan di restoran atau makan junk food.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.