Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2017, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual dan pencabulan pada anak hampir tak pernah sepi menghiasi pemberitaan media. Yang terbaru adalah terungkapnya kelompok paedofil di grup Facebook untuk bertukar foto dan video porno anak.

Jaringan paedofil ini sudah beranggotakan lebih dari 7.000 orang lintas negara.  Kemudahan akses internet mempermudah pemangsa mendapatkan anak-anak sebagai korbannya.

Dalam situs childmolestationprevention.org disebutkan ada beberapa penyebab mengapa seseorang bisa menjadi pelaku pencabulan anak.

1. Mereka adalah anak atau remaja yang penasaran dengan seksualitas dan ingin mencoba.

Sebagian remaja menggunakan anak yang lebih muda untuk mencari tahu tentang seks. Karena keluguannya, anak-anak mudah diyakinkan untuk melepas pakaiannya. Sebagian besar eksperimen itu biasanya berhenti setelah remaja beranjak dewasa.

2. Gangguan perkembangan.

Beberapa pelaku kekerasan seksual adalah mereka yang mengalami gangguan kecerdasan, ada kelainan pada perkembangan otak, atau pun gangguan jiwa psikotik. Pengawasan yang ketat dan juga obat-obatan untuk mengontrol gangguan itu bisa mencegah tindakan pencabulan.

3. Gangguan kepribadian anti-sosial.

Anti-sosial di sini bukan berarti orang yang menyendiri. Seringkali pelaku adalah orang yang ramah dan mudah bergaul. Mereka disebut "anti-sosial" karena meyakini norma-norma sosial tidak berlaku untuknya.

Mereka melanggar berbagai normal sosial dan kehilangan empati pada orang lain. Dalam pikiran orang yang "anti-sosial", semua orang, termasuk anak-anak, dapat dimanfaatkan.

4. Ada dorongan seks pada anak-anak.

Paedofilia termasuk gangguan jiwa, di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua (di atas usia 16 tahun) mengalami daya tarik seksual secara eksklusif pada anak berusia kurang dari 13 tahun. Paedofilia sebenarnya bisa dikenali sejak dini oleh psikiater atau psikolog dan dapat dikontrol melalui terapi khusus. Pada umumnya tingkat keberhasilan terapi ini mencapai 87 persen.

Dalam analisa data yang dikumpulkan dari 4.000 pelaku kekerasan seksual di Child Molestation Prevention Study ditemukan bahwa dari keempat faktor tersebut, sekitar 95 persen pencabulan seksual terjadi karena memang ada dorongan seks pada anak.

Meski demikian, tidak semua paedofilia adalah pelaku pencabulan jika mereka bisa mengendalikan dorongan seksnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com