Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2017, 13:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber time.com

KOMPAS.com - Kelas sepeda RPM mungkin kelihatan seperti naik sepeda di luar ruangan atau naik sepeda stasioner. Tetapi, dalam banyak hal RPM atau spinning class adalah olahraga intens. Mungkin termasuk olahraga yang mudah membuat pelakunya kebablasan.

Tak ada banyak istirahat di kelas sepeda itu. "Ketika kita naik sepeda di luar ruangan, kita harus waspada dengan bahaya seperti mobil yang melintas. Kita harus pelan berkali-kali," kata Dr Maureen Brogan, asisten profesor kedokteran di New York Medical College yang melakukan riset terhadap kelas sepeda itu.

Khusus bagi Anda yang baru pertama naik sepeda di jalan raya, butuh waktu beberapa lama sebelum merasa nyaman menggenjot sepeda menempuh jarak jauh. Beda dengan kelas RPM di mana peserta pemula dapat naik dan menggenjot dengan keras sejak pertama kali.

Studio spinning populer seperti Flywheel dan SoulCycle di Amerika Serikat memiliki klip yang menempelkan kaki ke pedal sepeda stasioner. Kombinasi musik menggelegar, instruktur penuh semangat dan suasana enerjik di kelas, cepat menghanyutkan peserta untuk larut dalam olahraga intensif serta membakar banyak kalori sekaligus.

"Otot-otot yang digunakan dalam sepeda statis, yaitu gluteus maximus dan kuadrisep adalah yang terbesar di seluruh tubuh. Dengan begitu, kita menggunakan banyak energi," ujar Brogan. Diperkirakan satu sesi kelas sepeda itu membakar sekitar 600 kalori atau lebih.

Hal ini menempatkan kelas spinning di daftar teratas olahraga intensitas tinggi. Sebuah studi dari Swedia menemukan bahwa satu jam kelas sepeda itu cukup memicu keluarnya kimiawi tubuh yang berhubungan dengan stres jantung. Kedengarannya mungkin berbahaya, biomarker ini merupakan sinyal bahwa jantung mendapatkan olahraga yang cukup baik.

"Penemuan jenis ini juga ditemukan dalam olahraga panjang seperti lari marathon," kata peneliti Dr Smita Dutta Roy dari Sahlgrenska University Hospital di Swedia.

Masih dibutuhkan riset untuk menelaah risiko dan manfaat dari olahraga intensitas tinggi ini. Ia mengatakan, beberapa perubahan biomarker yang diobservasi timnya itu dapat menyebabkan perbaikan dan pembaruan pembuluh darah baru.

"Hal itu pun membantu memperbaiki komposisi tubuh, menurunkan massa lemak dan menurunkan tekanan darah dan kolesterol," kata Jinger Gottschall, associate profesor kinesiologi dari Penn State University.

Beberapa dari risetnya membuktikan bahwa kelas sepeda intensitas tinggi dapat meningkatkan kadar kebugaran bahkan pada atlet terlatih. "Dalam setiap studi yang kami lakukan, kami melihat peningkatan kapasitas jantung dan paru-paru," katanya.

Ia menyebut kelas spinning merupakan olahraga kardio optimal dan menyebut kita mendapatkan semua intensitas dari treadmill dan stair climber tanpa benturan dari kelas sepeda itu.

Bahaya berlebihan

Benturan rendah (low impact) dari kelas sepeda membuatnya bagus untuk orang dewasa tua atau orang yang memulihkan diri dari cedera ortopedi. "Karena Anda dapat mengatur resistensi, menjaga kecepatan sedang dan intensitas saat menggenjot, kelas ini terbuka bagi banyak orang untuk ikut serta," katanya.

Tetapi mudah pula bagi orang yang baru di kelas itu untuk olahraga berlebihan. "Jika belum terbiasa dengan olahraga keras, atau olahraga yang memakai otot-otot besar di tubuh bagian bawah, Anda dapat berlebihan," kata Brogan.

Efek dari melakukan latihan ini secara berlebihan adalah kaki bengkak atau susah berjalan. Biasanya terjadi sehari atau dua hari setelah kelas sepeda.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau