Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi Ingatkan Bahaya "Frozen Food" buat Anak

Kompas.com - 10/12/2019, 21:05 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Bahan makanan beku (frozen food) kepiting olahan (crab stick) kini menjadi salah satu menu popular yang gampang ditemui di supermarket sampai restoran.

Cita rasanya yang gurih, dengan tekstur dan warna menarik, mengundang selera orang untuk menikmatinya. Tak terkecuali anak-anak.

Terlebih jika crab stick sudah diolah menjadi menu seperti california sushi rolls, shabu-shabu, seafood salad, sampai camilan takoyaki.

Tidak Sehat

Dokter sekaligus ahli nutrisi, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum, mengingatkan crab stick dan makanan olahan (frozen food)  instan tidak disarankan buat anak-anak.

"Tidak banyak yang tahu, crab stick dan bakso-bakso beku yang disukai anak dibuat dari pasta ekstrak ikan. Tidak jelas ikannya," jelas Tan ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (10/12/2019).

Selain menggunakan bahan-bahan tersebut, Tan juga menyebut frozen food  tidak sehat karena lazim dibumbui MSG, tepung, garam, gula, pengawet, gum, dan sederet bahan biar rasanya enak

"Tega kah orangtua memberikan pangan imitasi asal yang penting anaknya doyan makan?" ujar Tan.

Baca juga: Kata Ahli Gizi, Ini Cara Memasak Mi Instan agar Lebih Sehat

Menurut Tan, makanan beku siap saji umumnya punya lebih banyak kandungan garam, gula, lemak, dan kalori. Saat anak mengonsumsinya setiap saat, berat badan si kecil bisa naik namun tidak sehat.

"Sebaiknya dihindari sejak kecil," kata dia.

Tan menyebutkan alasan kepraktisan tidak bisa menjadi pembenaran bagi orangtua dalam memberikan asupan kepada buah hatinya.

Apalagi beberapa bahan makanan imitasi tersebut minim atau nihil kandungan vitamin dan mineralnya.

"Bahan makanan asli di mana-mana gizinya sama. Ikan kembung di mana-mana kandungan gizinya sama. Telur juga begitu. Enggak butuh merek," katanya.

Proses Pembuatan

Melansir Healtline (20/11/2018), banyak orang beranggapan crab stick merupakan bahan makanan sehat karena dibuat dari olahan laut. Padahal makanan imitasi ini tak ubahnya hot dog.

Proses pembuatan frozen food seperti crab stick dikerjakan dengan cara memilah daging, lemak, dan bahan lain dari bagian tubuh ikan. Bahan yang sudah dipilih lantas dicincang menjadi pasta.

Pasta ini lalu dicampur dengan bahan lain sebelum dipanaskan dan dicetak menyerupai daging kepiting.

Baca juga: Hari Pangan Sedunia, Ahli Gizi Harap Anak Tidak Diberi Makanan Kemasan

Nutrisi

Kendati bentuknya serupa, kandungan nutrisi kepiting imitasi dan asli sangat berbeda. Dalam masing-masing 85 gram crab stick dan kepiting asli, perbandingan menunjukkan kepiting asli nutrisinya jauh lebih unggul.

Hasil pengukuran menampilkan jumlah kalori keduanya mirip.

Namun 61 persen kalori crab stick berasal dari karbohidrat. Sedangkan 85 persen kalori kepiting asli berasal dari protein murni, tanpa karbohidrat.

Selain itu, kepiting asli lebih kaya kandungan vitamin B12, seng, dan selenium. Ada juga zat omega-3, yang komposisinya nyaris 10 kali lipat lebih banyak ketimbang crab stick

Secara umum seafood asli punya lebih banyak gizi penting ketimbang frozen food. Kabar buruknya, gizi yang justru hilang tersebut sebetulnya sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

Jadi, masih mau memberi makanan "imitasi" ini bagi anak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau