Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Gejala Mirip, Ini Beda Sakit Kepala Akibat Migrain dan Sinusitis

Kompas.com - 15/12/2019, 12:33 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangun tidur dengan rasa berat di sekitar kepala bagian atas, mata atau hidung tentu tak menyenangkan. Kebanyakan orang menyangka gejala semacam ini adalah tanda dari migrain.

Namun, pada kenyataannya, ada kemungkinan lain dari gejala-gejala tersebut yaitu sinusitis

Ya, tanda dan gejala sakit kepala akibat sinusitis dengan migrain acap kali sulit dibedakan. Kedua jenis sakit kepala ini bisa dibilang memiliki tanda dan gejala yang tumpang tindih.

Rasa nyeri akibat sinusitis maupun migrain seringkali sama-sama berubah menjadi lebih buruk ketika badan membungkuk ke depan, misalnya saat bangun dari tempat tidur.

Keduanya juga dapat disertai dengan berbagai tanda dan gejala hidung, mulai dari mampet hingga keluarnya cairan jernih.

Baca juga: Stres Berlebihan, Waspada Sakit Kepala Berkepanjangan

Namun faktanya, berdasarkan penelitian, sekitar 90 persen orang yang memeriksakan diri ke dokter untuk sakit kepala sinusitis ternyata menderita migrain.

Melansir dari Mayo Clinic (14/12/2019), sinusitis biasanya tidak berhubungan dengan mual atau muntah. Sakit kepala yang muncul akibat sinusitis juga cenderung tidak terpengaruh dengan kebisingan atau cahaya terang.

Hal itu berbeda dengan sakit kepala akibat migrain. Sakit kepala ini biasanya mengalami tanda-tanda tersebut.

Sinusitis acap kali terjadi setelah adanya infeksi saluran pernapasan, pilek dan keluar lendir hidung yang kental.

Baca juga: Awas, Terlalu Sering Minum Obat Bisa Bikin Sakit Kepala Memburuk

Dalam kondisi itu, biasanya muncul nyeri pada bagian pipi atau gigi atas.

Sakit kepala karena penyakit sinusitis sering kali berlangsung hingga beberapa hari.

Ini lebih lama daripada sakit kepala migrain yang kerap berlangsung hanya sehari atau dua hari.

Kelompok berisiko

Sakit kepala sinusitis dapat dialami oleh siapa pun. Tetapi, sakit ini lebih rentan dialami oleh mereka dengan kondisi sebagai berikut:

  • Memiliki riwayat migrain atau sakit kepala sebelumnya
  • Memiliki riwayat keluarga dengan migrain atau sakit kepala
  • Perubahan hormon yang berhubungan dengan sakit kepala

Pencegahan

Mungkin terdengar klise, tapi seseorang perlu melakukan perubahan gaya hidup sehat untuk membantu mengurangi tingkat keparahan sakit kepala akibat sinusitis.

Berikut ini sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk menghindari sakit kepala:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau