KOMPAS.com - Nama beauty vlogger Tasya Farasya menjadi trending topic di dunia Twitter usai menyampaikan pendapatnya tentang efek penggunaan skincare atau make up palsu.
Dalam unggahan di Instagram story miliknya, Tasya juga meminta para selebgram berhenti mempromosikan skincare atau make up palsu tersebut karena efeknya yang sangat berbahaya.
Semua orang pasti suka produk murah namun memiliki manfaat yang besar. Namun, kita tak boleh mudah terjebak dengan tawaran tersebut tanpa mengetahui keaslian produk tersebut.
Merangkum dari Leicestershire Live, para ahli dari British Skin Foundation memperingatkan bahwa kosmetik palsu bisa berbahaya bagi kesehatan.
"Kosmetik palsu dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius karena penggunaan bahan-bahan berbahaya atau ilegal," ucap Dr Anjali Mahto, konsultan dermatologis dan juru bicara British Skin Foundation.
Ia juga mengatakan, penggunaan kosmetik palsu juga dapat menyebabkan infeksi dan reaksi alergi pada kulit.
Inilah alasan mengapa kita harus benar-benar menghindarinya.
Baca juga: 4 Tips Ala Rachel Goddard Agar Tak Tertipu Kosmetik Palsu
Penggunaan kosmetik palsu telah terbukti menyebabkan jerawat, dermatitis, sensitivitas dan iritasi kulit, infeksi mata, dan bahkan luka bakar kimiawi pada kulit.
"Tidak disarankan untuk menggunakan kosmetik palsu dalam keadaan apa pun karena potensi risiko yang ditimbulkan pada kesehatan," ucap Dr Mahto.
Tahun 2012, majalah berita televisi Amerika, Inside Edition, telah melakukan penelitian mengenai efek kosmetik palsu.
Riset tersebut menunjukan, kosmetik palsu mengandung aluminium dan berilium tinggi serta bakteri dalam produk.
Padahal, paparan alumunium bisa meningkatkan risiko alzheimer dan zat berilum memiliki sifat karsinogenik.
Dalam kasus terburuk, bahan-bahan beracun dalam banyak produk kosmetik palsu telah menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti tekanan darah tinggi dan infertilitas.
Melansir laman Better Organic Skincare, berikut zat-zat berbahaya yang sering ditemukan dalam kosmetik palsu:
Paraben: bahan pengawet dalam produk kecantikan atau produk farmasi. Bahan beracun ini justru bisa mengganggu keseimbangan hormon dan bisa meningkatkan risiko tumor payudara.