Perubahan-perubahan ini pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Oleh karena itu, gunakan floss dan sikat gigi setiap hari untuk menangkal penyakit gusi. Pastikan kebersihan gigi dan mulut kita benar-benar terjaga.
Baca juga: Kades Bogor Wafat Setelah 7 Jam Dilantik, Ini Cara Cegah Penyakit Jantung Datang Lagi
Tidur adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kurang tidur membuat kita berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, tidak peduli usia atau gaya hidup.
Satu studi yang mengamati 3.000 orang dewasa berusia di atas 45 tahun menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam dua kali lebih mungkin untuk mengalami stroke atau serangan jantung.
Para peneliti percaya bahwa kurang tidur menyebabkan gangguan kesehatan dasar dan proses biologis, termasuk tekanan darah dan peradangan.
Oleh karena itu, jadikan tidur sebagai prioritas. Tidurlah selama tujuh hingga delapan jam setiap malam.
Jika menderita sleep apnea, segeralah berkonsultasi dengan dokter karena kondisi ini terkait dengan penyakit jantung dan aritmia.
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan duduk dalam waktu lama tidak baik untuk kesehatan kita meski kita rajin berolahraga.
Tentunya, ini bisa menjadi kabar buruk bagi pekerja kantoran yang terbiasa duduk dibelakang meja setiap harinya.
Dari hasil riset observasional yang mencakup hampir 800.000 orang, para peneliti menemukan orang yang paling banyak duduk mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 147 persen.
Penelitian juga membuktikan duduk dalam waktu lama membuat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat hingga 90 persen.
Selain itu, duduk dalam waktu lama (terutama saat bepergian) meningkatkan risiko trombosis vena atau penggumpalan darah.
Para ahli menyarankan kita untuk aktif bergerak sepanjang hari. Misal, lebih memilih menggunakan tangga daripada lift saat berada di kantor dan rutin berolahraga setiap hari.
Baca juga: Viral Jantung Berdebar Sampai Masuk UGD karena Kopi, Ini Kata Dokter
Studi menunjukkan bahwa risiko terkena penyakit jantung bagi mereka yang terpapar asap rokok mencapai 25 hingga 30 persen.
Menurut American Heart Association (AHA), paparan asap tembakau berkontribusi terhadap sekitar 34.000 kematian akibat penyakit jantung dini dan 7.300 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun.
Mereka yang tidak merokok namun memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol darah tinggi juga berisiko lebih besar terkena penyakit jantung ketika mereka terpapar asap rokok orang lain.
Hal ini terjadi karena bahan kimia yang dipancarkan dari asap rokok mempromosikan pengembangan penumpukan plak di arteri.
Oleh karena itu, jauhi asap rokok dan jangan segan bersikap tegas kepada perokok agar tak membuat kita menjadi perokok pasif. Jangan lupa, jauhkan juga anak-anak kita dari papara asap rokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.