KOMPAS.com - Momen libur panjang akhir tahun hampir selalu identik dengan kemacetan.
Banyak orang mungkin akan menghabiskan waktu liburnya dengan pergi berwisata atau pelesir.
Bisa jadi baru jalan beberapa kilometer (km) dari rumah, macet sudah mengadang.
Belum lagi saat kita sudah berada di sekitar destinasi liburan populer. Macet kemungkinan besar tak akan terhindarkan.
Banyak kendaraan berjejal mengantre untuk dapat giliran melintas masuk tempat wisata.
Kondisi ini terbukti rentan bikin orang stres. Begitu stres, penumpang lain di kendaraan bakal ikut tegang.
Harapan bersenang-senang dengan memanfaatkan libur panjang untuk pelesiran pun bisa jadi sia-sia.
Melansir Psychology Today, kemacetan lalu lintas merupakan salah satu sumber stres, kemarahan, dan kecemasan.
Padahal, kemarahan atau stres di jalan sebenarnya tidak mengubah keadaan lebih baik atau jalanan jadi lebih lancar.
Selain stres, terjebak kemacetan berjam-jam juga meningkatkan risiko kesehatan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.