Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun Musim Lembur, Waspada Serangan Darah Tinggi

Kompas.com - 24/12/2019, 21:30 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Health Day

"Hubungan jam kerja yang panjang dan tekanan darah tinggi dalam penelitian itu risikonya hampir sama untuk pria dan wanita," kata Trudel.

Studi ini juga mempertimbangkan aspek ketegangan dalam pekerjaan.

Faktor ketegangan dalam pekerjaan terkait tuntutan kerja yang tinggi dan pengambilan keputusan.

"Penelitian ke depan akan dikembangkan bagaimana tanggung jawab dan kehidupan responden di rumah, sampai interaksi kerja untuk menjelaskan hipertensi ini lebih lanjut," jelas Trudel.

Trudel mengungkapkan studinya baru mencakup pekerja kerah putih.

Temuan tersebut dampaknya bisa berlainan pada pekerja dengan sif, posisi, atau tuntutan fisik yang lebih tinggi.

Intinya, menurut Trudel, orang harus sadar jam kerja yang panjang dapat mempengaruhi kesehatan.

Jika jam kerja panjang, para pekerja perlu memonitor tekanan darah tinggi secara berkala, tanpa perlu menunggu jadwal cek kesehatan rutin.

Baca juga: 16 Makanan Penurun Darah Tinggi di Sekitar Kita

Pembunuh diam-diam

Hasil riset tersebut diamini sejumlah ahli jantung. Selain gaya hidup, kelebihan beban kerja juga berisiko berdampak buruk pada kesehatan.

"Ini menambah basis pengetahuan kami," ujar ahli jantung Dr. Benjamin Hirsh, dari Rumah Sakit Jantung Northwell Health Sandra Atlas Bass Heart Hospital New York.

Menurut Hirsh, hipertensi terselubung bisa menjadi pembunuh diam-diam.

Namun penyakit tersebut dapat didiagnosis dengan mudah. Caranya dengan rutin memeriksa tekanan darah secara mandiri.

Ahli jantung lain dari Lenox Hill Hospital di New York, Satjit Bhusri, juga berpendapat, hipertensi terselubung pantang diabaikan.

"Jika tidak diobati, pasien rentan terkena serangan jantung dan stroke," jelasnya.

Menurut Bhusri, para dokter spesialis pembuluh darah penting mengetahui latar belakang pasien termasuk jenis dan detail pekerjaan pasien.

Tujuannya, untuk melihat riwayat tekanan darah tinggi yang berpotensi menjadi penyakit jantung atau stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com