Menurut Power, kadang saran penggunaan dari produsen juga tidak sepenuhnya tepat sehingga dapat membahayakan konsumen.
Dia mewanti-wanti agar minyak esensial jangan diminum dan dimasukkan ke mulut, vagina, atau lubang lendir lain.
Melansir Health Line, agar penggunaan minyak esensial tidak membahayakan kesehatan, Anda perlu cermat. Beberapa hal ini perlu Anda simak:
1. Pertimbangkan faktor usia hingga dosis
Perhatikan faktor usia, kondisi kesehatan, penggunaan obat dan suplemen sebelum menggunakan essential oil.
Pertimbangkan juga komposisi kimia, kadar kemurnian, durasi penggunaan, dan dosisnya.
Jika abai, beberapa jenis minyak esensial saat dipakai dalam dosis tidak tepat bisa membuat Anda ruam.
Beberapa bahan seperti jeruk, jeruk nipis, dan lemon dapat memicu alergi jika diaplikasikan sebelum terpapar sinar matahari.
Baca juga: Wanita Hamil Jangan Sembarang Pakai Minyak Esensial
2. Butuh diencerkan
Minyak esensial butuh diencerkan untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.
Pengenceran mempertimbangkan usia pengguna, kondisi kesehatan, dan jenis bahan.
Secara umum, pengenceran konsentrasi minyak disarankan dilakukan di bawah 5 persen.
Sebagai ilustrasi, untuk konsentrasi 1 persen, teteskan 6 tetes minyak esensial ditambah 1 ons minyak pengencer.
Beberapa bahan minyak wajib diencerkan, antara lain kayu manis, cengkeh, serai, jinten, lemon verbena, oregano, dan thyme.
3. Uji di kasa