KOMPAS.com - Penanganan penyakit infeksi menular seksual (IMS) berupa Kondiloma akuminata atau kutil kelamin tergolong cukup sulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, menyebut penatalaksanaan dan modalitas terapi kutil kelamin tidaklah mudah.
Pendapat itu didasarkan pada keadaan di mana hingga saat ini belum juga dijumpai jenis pengobatan yang sempurna untuk penanganan kutil kelamin.
"Tidak ada satupun modalitas terapi yang dapat membuat eradikasi atau pemusnahan total virus HPV," jelas Pras saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (5/1/2020).
Maka dari itu, staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu, menuturkan penanganan penyakit kutil kelamin memerlukan evaluasi yang berkesinambungan.
Baca juga: Serba-serbi Penyakit Sifilis, Gejala hingga Cara Penularannya
Dia menerangkan penanganan penyakit yang juga akrab disebut jengger ayam ini bisa melalui jalan terapi.
Ada dua jenis terapi yang bisa dilakukan untuk menangani masalah kesehatan ini, yakni terapi konvensional dan terapi intervensi.
1. Terapi konvensional
Terapi konvensional biasanya dilakukan dengan pemberian agen topikal (obat) seperti 5 fluorourascil topikal maupun imiquimod topikal.
Fluorouracil termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai anti-metabolit.
Obat ini bekerja dengan menghalangi pertumbuhan sel tidak normal yang menyebabkan kondisi kulit tersebut.
Sedengakan imiquimod termasuk dalam kelompok obat yang disebut imun pengubah respons.
Obat ini diyakini dapat bekerja dengan membantu untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan pertumbuhan kulit abnormal.
2. Terapi intervensi
Terapi intervensi bisa dilakukan dengan bedah beku menggunakan nitrogen cair.