Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Justin Bieber Didiagnosis Idap "Lyme Disease", Penyakit Apa Itu?

Kompas.com - 09/01/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, penyanyi Justin Bieber mengaku dirinya menderita penyakit lyme.

Dalam unggahan tersebut, Bieber juga menceritakan bahwa penyakit yang dialaminya juga mempengaruhi fungsi kulit, otak, energi dan seluruh kesehatan tubuhnya.

"Saya sudah melewati tahun-tahun yang sulit untuk mengobati penyakit yang sejauh ini tidak dapat disembuhkan. Namun, saya akan kembali dan lebih baik dari sebelumnya," demikian penggalan kutipan yang menyertai unggahan Instagram Justin Bieber.

Baca juga: Avril Lavigne: Penyakit Lyme Mengubah Hidupnya

Lalu, apa sebenarnya penyakit lyme seperti yang dialami penyanyi asal Kanada tersebut?

Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, penyakit lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii.

Penyakit ini bisa menular ke manusia melalui gigitan kutu hitam atau kutu rusa.

Penyakit lyme lebih sering ditemui di daerah di mana terdapat kutu, terutama di Inggris dan beberapa bagian Eropa, serta Amerika Utara.

Baca juga: Awas, Gigitan Kutu Bisa Sebabkan Infeksi Serius di Otak

Gejala

Tanda dan gejala yang dialami pasien biasanya diawali dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah, mirip dengan benjolan gigitan nyamuk, sering muncul di lokasi gigitan kutu atau pengangkatan kutu dan sembuh dalam beberapa hari.

Setelah satu bulan terinfeksi, gejala tersebut berkembang menjadi:

  • munculnya ruam
  • deman
  • menggigil
  • kelelahan
  • sakit disekujur tubuh
  • sakit kepala
  • leher kaki
  • pembengkakan kelenjar getah bening

Jika tidak diobati, kondisi tersebut bisa menyebabkan peradangan sendi kronis, gejala neurologis seperti kelumpuhan wajah, cacat kognitif dan penyimpangan irama jantung.

Lantas, apakah penyakit ini bisa disembuhkan?

Melansir Hello Sehat, penyakit ini bisa disembuhkan.

Waktu pengobatan yang diperlukan biasanya berkisar dua hingga empat minggu, tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami.

Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan memberikan antibiotik dan pereda nyeri seperti ibuprofen untuk mengatasi rasa sakit yang dialami pasien.

Sayangnya, gejala penyakit ini bisa timbul kembali setelah hitungan bulan atau bahkan tahunan usai pasien dinyatakan sembuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com