Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2020, 13:29 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline,

KOMPAS.com - Sebelum ditemukan vaksin, penyakit campak atau rubella menjadi penyebab kematian terbesar di seluruh dunia.

Berdasarkan data WHO 2017, terdapat sekitar 110.000 kematian global terkait campur yang sebagian besar terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun.

Penyebab

Penyakit campak disebabkan oleh virus yang masuk dalam golongan keluarga paramyxovirus. Penyakit ini biasanya ditularkan langsung oleh penderita atau lewat udara.

Virus tersebut menginfeksi saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Virus ini diketahui hanya menginfeksi manusia dan tidak menginfeksi hewan.

Baca juga: Wabah Campak Menyebar, Puluhan Juta Anak di Dunia Belum Vaksin

Gejala

Melansir laman Healthline, gejala campak umumnya pertama kali muncul dalam 10 hingga 12 hari setelah terpapar virus. Gejala tersebut berupa:

  • batuk
  • demam
  • hidung beringus
  • mata merah
  • sakit tenggorokan
  • bintik-bintik putih di dalam mulut

Ruam kulit yang menyebar adalah tanda klasik pada campak. Ruam ini dapat bertahan hingga tujuh hari dan umumnya muncul dalam 14 hari setelah terpapar virus.

Ruam tersebut biasanya berkembang di kepala dan perlahan menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Tidak seperti infeksi bakteri, virus campak tidak sensitif terhadap antibiotik.

Virus dan gejalanya biasanya hilang dalam waktu sekitar dua atau tiga minggu.

Namun, masih ada cara mencegah infeksi atau mengurangi tingak keparahannya dengan jalan berikut ini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com