Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 08/02/2022, 11:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber WebMD,

KOMPAS.com - Musim hujan identik dengan banyaknya nyamuk yang berkeliaran dan meningkatnya kasus demam berdarah setiap tahun.

Ya, satu gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti saja bisa menyebabkan kita menderita demam berdarah dengue (DBD).

Apabila terjangkit penyakit ini, kita bisa jadi mengalami gejala menyakitkan seperti demam tinggi, ruam, hingga nyeri otot dan sendi.

DBD bahkan dapat menyebabkan perdarahan hebat, penurunan tekanan darah (syok) dan kematian secara tiba-tiba.

Kenali 3 fase DBD

Penanganan penyakit DBD tak bisa dilakukan secara sembarangan.

Setiap fase memiliki penanganan demam berdarah yang berbeda.

Baca juga: Jangan Sampai Telat, Kenali 7 Ciri DBD pada Anak Harus Dirawat di RS

Penyakit DBD terdiri dari 3 fase, yakni demam (febrile), kritis, dan pemulihan. 3 fase DBD itu juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda”.

Berikut ini penjelasan mengenai penanganan DBD yang tepat di setiap fase tersebut:

  • Fase demam

Pada fase ini, penderita biasanya akan mengalami demam tinggi sekaligus nyeri otot, nyeri persendian, sakit kepala hebat, gusi memerah, hingga muncul bintik-bintik merah di kulit (petechiae) akibat perdarahan ringan di bawah kulit.

Penderita juga bisa mengalami tanda-tanda perdarahan lain, seperti mimisan, muntah, atau buang air besar (BAB) berdarah selama berlangsungnya fase demam antara 2 hingga 7 hari.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com