Ada juga ginekolog berbasis di Texas yang menggunakan akun @mamadoctorjones di TikTok.
Akun pribadinya itu kini diikuti 157.000 pengguna yang menyimak konten seputar mengontrol kehamilan.
Selain itu, ada juga ahli endoskopi Austin Chiang, M.D. yang punya akun @austinchiangmd dan diikuti 63.000 di TikTok.
Dokter berbasis di Philadelphia, AS ini punya ciri khas membawakan topik kesehatan dengan gaya lucu.
Alhasil, penyampaian pesan topik seperti kanker pankreas, jantung, sampai masalah liver lebih gampang diterima.
Menurut Chiang, dokter dan paramedis selama ini tidak punya waktu yang cukup untuk memerangi misinformasi kesehatan.
Hal itu, bisa ditanggulangi lewat TikTok maupun aplikasi media sosial lainnya.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Apakah Lemon Bisa Menurunkan Kolesterol?
Kendati jamak digunakan untuk menyebarluaskan informasi kesehatan, penggunaan TikTok di kalangan medis baru saja disorot.
Hal itu bermula dari video viral milik perawat yang kini telah diturunkan karena dianggap menyebarkan informasi keliru.
Dalam video singkat tersebut, seorang perawat dengan serampangan mengajarkan pengikutnya cara untuk menghindari infeksi menular seksual.
Ada juga video lain yang memuat pengakuan perawat yang mengolok sampel medis milik pasien.
Beberapa pengguna media sosial menyebut video tersebut tidak etis.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Bangun Pagi Lebih Sehat Daripada Bangun Siang?
Kalangan medis khawatir informasi tidak akurat itu menyebar luas dan dapat menggerus kepercayaan pada profesi medis.
Association for Healthcare Social Media (AHSM) AS, Kamis (16/1/2020), mengkritik tindakan tersebut.
"Tindakan tersebut dapat memengaruhi kesehatan publik dan menimbulkan opini publik terkait profesi medis," tulis penyataan resmi AHSM, seperti dilansir BBC.