KOMPAS.com - Virus korona atau coronavirus jenis baru mewabah dari Wuhan, China, sejak Desember 2019.
Pada awal Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengidentifikasi virus asal China tersebut sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV).
Melansir CNN, otoritas kesehatan China menyebut virus yang dapat menyebabkan penyakit radang paru-paru (pnemuonia) itu dapat menular dari manusia ke manusia.
WHO meminta semua pihak waspada dan mengantisipasi penyebaran virus misterius sejenis MERS and SARS itu.
Baca juga: 4 Fakta Terbaru Virus Corona nan Mematikan Asal China
Virus korona atau coronavirus kali pertama terdeteksi pada 1960-an.
Dilansir dari Healthline, corona atau korona seperti namanya secara harfiah berarti mahkota.
Coronavirus atau virus korona adalah kumpulan virus yang berbentuk mahkota saat dilihat di bawah mikroskop.
Melansir Guardian, coronavirus dari China belum pernah ditemukan sebelumnya.
Seperti virus korona lainnya, coronavirus asal China juga berasal dari hewan. Kemungkinan dari hewan yang dijual di pasar setempat.
Sebelum virus misterius ini muncul di China dan menyebar ke Jepang, Thailand, Korea Selatan, sampai Amerika Serikat (AS), coronavirus jenis berbeda juga pernah mewabah.
Antara lain menyebabkan severe acute respiratory syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut parah yang merebak dari China pada 2003 lalu.
Selain itu, coronavirus juga menjadi biang penyakit Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) atau sindrom pernapasan Timur Tengah, sejak ditemukan di Arab Saudi pada 2012.
Kedua penyakit akibat virus korona yang berasal dari hewan itu juga sempat menyebar dan menimbulkan kepanikan global.
Coronavirus dapat menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru. Beberapa penderita penyakit ini dilaporkan mengalami gejala:
Gejala coronavirus sekilas mirip flu atau infeksi saluran pernapasan atas biasa.