KOMPAS.com - Tingginya kadar kolesterol dalam darah sering disebut sebagai biang penyakit jantung dan stroke.
Umumnya, melonjaknya kadar kolesterol tidak menimbulkan gejala tertentu. Penderita penyakit ini baru menyadari setelah ada gangguan kesehatan di pembuluh darahnya.
Kendati demikian, kolesterol tinggi dapat dideteksi lewat beberapa tanda.
Baca juga: Batu Empedu: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Saat seseorang mengalami kolesterol tinggi, tidak berarti gejalanya baru terlihat saat Anda mengalami gangguan jantung, seperti nyeri di dada (angina).
Beberapa tanda kolesterol jahat dalam tubuh meningkat dapat ditandai dengan impotensi dan xanthomas.
Munculnya impotensi atau lemah syahwat bisa menjadi ciri-ciri kolesterol tinggi. Impotensi dapat terjadi karena kolesterol tinggi berdampak pada pembuluh arteri.
Tanda kolesterol tinggi lainnya adalah adanya luka atau daging yang lembut dan berwarna kuning (xanthomas).
Untuk memastikan kadar kolesterol dalam darah, Anda melakukan pemeriksaan darah dan kesehatan.
Jangan menunggu hingga terkena komplikasi yang lebih serius. Jadwalkan cek kesehatan secara berkala.
Tubuh kita, pada dasarnya membutuhkan kolesterol untuk membentuk sel yang sehat.
Akan tetapi, saat asupan tinggi kolesterol berlebihan atau terjadi kesalahan metabolisme, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah.
Penyakit kolesterol tinggi terjadi saat kadar lemak trigliserida dan kolesterol jahat (LDL) mulai menumpuk di dinding pembuluh darah arteri.
Penumpukan tersebut menyebabkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Terkadang, kolesterol tinggi juga diakibatkan faktor keturunan. Namun, banyak kasus penyakit kolesterol tinggi faktor lingkungan. Antara lain:
Umumnya, ciri-ciri kolesterol tinggi tidak terlihat jelas. Untuk itu, diperlukan cek kesehatan berkala untuk memastikan kondisi badan dalam keadaan prima.