Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Tinggi: Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 23/01/2020, 17:05 WIB
Mahardini Nur Afifah

Editor

Sumber

Jika tidak ditangani atau diabaikan, gangguan kesehatan kolesterol tinggi dapat menimbulkan komplikasi berupa:

Baca juga: Mitos atau Fakta, Apakah Lemon Bisa Menurunkan Kolesterol?

  1. Serangan jantung: terjadi ketika kolesterol yang mengendap, menimbulkan gumpalan darah yang menghentikan aliran pembuluh darah di jantung.
  2. Stroke: terjadi saat gumpalan darah akibat pecahnya atau robeknya kolesterol, menyumbat pembuluh darah di bagian otak.
  3. Nyeri dada (angina): terjadi akibat tersumbatnya pembuluh arteri yang menyuplai darah ke jantung.

Seringkali ciri-ciri kolesterol tinggi baru dikenali saat sudah terjadi komplikasi-komplikasi di atas.

Obat kolesterol tinggi

Jika kadar kolesterol pasien tidak kunjung turun meski sudah melakukan perubahan gaya hidup, dokter biasanya menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat-obatan.

Penggunaan obat kolesterol harus dilakukan dengan resep dan anjuran dari dokter. Dokter akan menentukan jenis obat yang sesuai untuk Anda.

Berikut beberapa jenis obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi:

1. Statin

Statin adalah obat yang dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik atau HDL.

Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa konsumsi statin mampu menurunkan peluang terjadinya serangan jantung.

Contoh obat golongan statin yang bisa diresepkan meliputi: Simvastatin, Atorvastatin, Fluvastatin, Lovastatin, Pitavastation, Pravastatin, dan Rosuvastatin calcium.

2. Niacin

Niacin merupakan salah satu obat kolesterol yang efektif untuk menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL. Obat ini adalah nama kimia dari vitamin B.

Selain ditemukan pada makanan, niacin juga tersedia dalam dosis tinggi yang digunakan untuk pengobatan kolesterol.

3. Resin

Resin atau bile acid resin bekerja di dalam usus untuk membantu pembuangan kolesterol dari dalam tubuh.

Senyawa dari obat ini dapat menempel pada cairan empedu agar cairan ini tidak terserap kembali ke hati.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau