Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Efektif Masker Dapat Mencegah Penularan Virus?

Kompas.com - 24/01/2020, 07:35 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber BBC,NHS

KOMPAS.com - Masker menjadi salah satu benda wajib saat virus merebak di suatu wilayah.

Selain mengantisipasi penularan virus, masker juga digunakan untuk menangkal polusi udara.

Seperti di China. Saat virus korona atau coronavirus China merebak di negara tersebut, banyak orang menggunakan masker.

Lantas, benarkan masker dapat efektif mencegah penularan virus seperti korona?

Baca juga: Gejala Virus Corona asal China

Masker turunkan risiko penularan virus

Masker telah digunakan secara terbatas di dunia medis sejak abad ke-18.

Masker baru digunakan secara luas oleh publik sejak wabah flu asal Spanyol merenggut nyawa lebih dari 50 juta orang, pada 1919 silam.

Dr David Carrington dari St George's University of London, mengatakan, masker tidak efektif melindungi diri dari virus atau bakteri yang menyebar lewat udara.

"Masker umumnya terlalu longgar, tidak memiliki saringan udara, dan bagian mata tetap terbuka," jelasnya kepada BBC News, Senin (23/1/2020).

Baca juga: Virus Mematikan Asal China Menyebar ke Negara Lain, Seberapa Perlu Kita Khawatir?

Kendati tidak efektif, namun Carrington meyakini masker mampu menurunkan risiko penularan virus lewat udara.

"Terutama lewat percikan cairan dari bersin atau batuk. Selain itu, juga mencegah tangan langsung kontak ke mulut," katanya.

Kedua hal tersebut, diyakini merupakan salah satu medium penularan virus.

Seperti virus corona jenis baru yang muncul kali pertama dari Wuhan, China.

Studi dari New South Wales pada 2016 lalu menyebut, rata-rata orang menyentuh wajah mereka 23 kali per jam.

Menjaga kebersihan jauh lebih efektif

Dr Connor Bamford dari Queen's University Belfast mengatakan, menjaga kebersihan jauh lebih efektif mencegah penularan virus ketimbang menggunakan masker.

"Menutup mulut saat bersin dan batuk, mencuci tangan, dan tidak meletakkan tangan ke mulut sebelum mencuci tangan, meminimalkan risiko penularan virus pernapasan," katanya.

Otoritas Kesehatan Inggris NHS menyebutkan cara terbaik untuk mencegah penularan virus adalah lewat:

  • Cuci tangan dengan air dan sabun
  • Hindari menyentuh mata dan hidung
  • Jaga daya tahan tubuh agar tetap bugar dan sehat

Baca juga: Virus Mematikan asal China Mewabah, Ini Cara Cegah Tertular Versi WHO

Kapan harus mengenakan masker?

Melansir Health Hub, masker penting digunakan saat beraktivitas di luar ruangan dan kadar pencemaran udara dikategorikan tidak sehat (PSI lebih dari 200).

Jika intensitas di luar ruangan cukup tinggi, Anda disarankan menggunakan masker jenis N95.

Namun, warga lansia, ibu hamil, serta penderita gangguan paru-paru dan jantung perlu konsultasi dengan dokter terkait penggunaan masker jenis N95.

Masker medis reguler perlu digunakan saat Anda sedang sakit atau untuk mencegah penularan penyakit.

Dengan menggunakan masker, Anda sudah mencegah masuknya virus yang menyebar lewat udara.

Selain itu, saat Anda sakit, mengunakan masker dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Cara menggunakan masker dengan baik dan benar

Untuk mencegah penularan virus dan bakteri, penggunaan masker tidak bisa asal-asalan. Berikut caranya:

  1. Pasang masker sampai menutup hidung dan mulut
  2. Pastikan kaitnya terpasang sempurna di telinga
  3. Tekan bagian strip logam sehingga bisa membingkai hidung
  4. Saat masker sudah kotor, lipat dengan memegang bagian kait telinga (hindari memegang bekas penutup mulut dan hidung)
  5. Buang masker bekas ke tempat sampah
  6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah membuang masker

Beberapa cara di atas dapat efektif mencegah penularan virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau