Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2020, 15:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Saat merasa kaget, penderita hipersleksia juga bisa mengalami masalah pernapasan hingga kematian mendadak.

Penyakit ini disebabkan oleh beberapa mutasi genetik sehingga sel-sel saraf gagal untuk berkomunikasi dengan baik.

Mutasi genetik tersebut secara khusus mempengaruhi bagaimana molekul yang disebut glisin dipindahkan antar sel.

Biasanya, glisin mengirimkan sinyal penghambat, yang meredam respons seseorang terhadap kebisingan dan suara.

Pada penderita hipersleksia, sinyal penghambatan ini tidak diterima sehingga memperkuat respons terkejut itu.

Baca juga: Gadis Kecil Ini Terkejut Saat Bisa Dengar Suaranya Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau