Saat merasa kaget, penderita hipersleksia juga bisa mengalami masalah pernapasan hingga kematian mendadak.
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa mutasi genetik sehingga sel-sel saraf gagal untuk berkomunikasi dengan baik.
Mutasi genetik tersebut secara khusus mempengaruhi bagaimana molekul yang disebut glisin dipindahkan antar sel.
Biasanya, glisin mengirimkan sinyal penghambat, yang meredam respons seseorang terhadap kebisingan dan suara.
Pada penderita hipersleksia, sinyal penghambatan ini tidak diterima sehingga memperkuat respons terkejut itu.
Baca juga: Gadis Kecil Ini Terkejut Saat Bisa Dengar Suaranya Sendiri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.