Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Gizi Nasional 2020: Jadikan Momen Saatnya Siapkan Bekal Anak!

Kompas.com - 25/01/2020, 15:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 yang jatuh pada hari ini, Sabtu (25/1/2020), mengusung tema Gizi Optimal untuk Generasi Milenial.

Tema tersebut dipilih seiring kebutuhan Indonesia akan remaja yang produktif, kreatif, dan kritis.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Indonesia sedang menghadapi masalah triple burden, antara lain kekerdilan (stunting), kekurangan gizi (wasting), dan obesitas.

Salah satu komponen utama pembangunan kesehatan untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan cara pemenuhan gizi, terutama pada 1.000 hari pascakelahiran dan saat remaja.

Menanggapi tema peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2020, Kepala Unit Gizi RS JIH Solo, Himaa Aliya, S.Gz, berpendapat semakin ke sini, tantangan pemenuhan gizi seimbang untuk anak atau remaja bisa dibilang kian sulit.

Baca juga: Jangan Sepelekan, 3 Alasan Orangtua Perlu Sediakan Bekal Sekolah Anak

Menurut dia, hal itu salahatunya dipengarahui oleh kian maraknya iklan produk makanan dan minuman "kekinian" yang nyatanya tak begitu menunjang kecukupan gizi bagi mereka.

"Ini tantangan bersama. Alangkah baiknya para orangtua tetap ikut berperan dalam mengatasi persoalan gizi tersebut," jelas Himaa saat diwawancara Kompas.com, Sabtu.

Siapkan bekal

Himaa memandang langkah kongkret nan mudah yang bisa dilakukan oleh para orangtua untuk mengatasi masalah triple burden, yakni dengan rutin menyiapkan bekal anak ke sekolah.

Dia yakin dengan diberikan bekal, anak-anak maupun remaja ini bakal tumbuh lebih sehat.

Karena kenyang, mereka sangat mungkin tak lagi tertarik dengan beragam tawaran makanan maupun minuman kurang bergizi dari luar.

Selain itu, mereka juga bisa terhindar dari sejumlah kerugian jika berikan bekal, seperti:

  1. Mengonsumsi makanan dan minuman dari luar yang kurang bergizi
  2. Mengonsumsi makanan dan minuman dari luar yang ternyata berbahaya bagi tubuh, misalnua terlalu banyak pemanis dan pewarna buatan
  3. Mengonsumsi makanan dan miuman kurang higienis

"Alangkah baiknya para orang menyempatkan waktu untuk membawakan bekal untuk anak dari rumah," jelas Himaa.

Himaa menyadari banyak remaja usia SMP atau SMA mungkin malu-malu ketika dibawakan bekal makanan dan minuman oleh orangtua mereka.

Baca juga: Era Boba dan Mukbang, Pemenuhan Gizi Seimbang Milenial Kian Menantang

Ketika hal itu terjadi, dia berharap para orangtua sanggup mengedukasi atau meyakinkan kepaa mereka akan pentingnya mengonsumsi makanan dari rumah. 

Selain sehat, membawa bekal ke sekolah diyakini juga mempermudah anak-anak untuk mendapatkan makanan dan minuman. Pasalnya, mereka tak perlu pergi ke kantin atau pinggir jalan untuk jajan.

"Remaja SMP-SMA itu kan aktivitas dan kegiatan di sekolahnya bisa jadi sudah banyak. Jadi alangkah baiknya jika mereka dibawakan bekal agar tidak kerepotan untuk membeli jajan," jelas dia.

Menu dalam bekal

Himaa mempersilakan para orangtua berkreasi menyiapkan menu makanan untuk dijadikan bekal anak ke sekolah. 

Dia hanya memberikan kisi-kisi bekal yang baik, yakni terdiri dari:

1. Sumber karbohidrat

Sumber protein bisa dalam bentuk roti, nasi, jaggung, mie, kentang. Makanan tersebut diperlukan sebagai sumber utama energi tubuh.

2. Sumber protein

Sumber protein bisa terdiri dari protein nabati dan protein hewani. Protein nabati seperti ikan, ayam, daging, dan semua jenis olahan yang berasal dari hewani. Sedangkan protein nabati, seperti tahu dan tempe.

Baca juga: 11 Kandungan Gizi dalam Telur Ayam dan Manfaatnya Bagi Tubuh

3. Sumber vitamin dan mineral

Himaa mengimbau para orangtua melengkapi bekal dengan sayuran dan buah - buahan. Dua bahan bahan makanan tersebut diperlukan tubuh sebagai sumber serat yang baik untuk memperlancar pencernaan.

4. Air mineral

Bawakan juga air putih atau mineral karena minum air putih yang cukup baik untuk menghindari dehidrasi pada anak.

"Jangan lupa jika ingin membawakan bekal, terutama untuk anak usia sekolah, alangkah baiknya penuh dengan kreasi. Maksudnya, makanan bisa dibentuk yang lucu-lucu atau semenarik mungkin agar mereka lebih tertarik untuk makan," jelas Himaa.

Senada, Ahli Gizi dari RS Indriati, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menyampaikan sangat penting di masa sekarang bagi para orangtua menyiapkan bekal makanan bagi anak mereka.

Hal itu bisa dijadikan cara untuk mengatasi masalah kekurangan gizi maupun obesitas pada anak. 

Dia menyampaikan beberapa hal penting yang harus disiapkan dalam bekal, yakni:

  • Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, jagung, atau umbi-umbian
  • Sumber protein, diutamakan lauk hewani diutamakan
  • Sumber lemak dari proses memasaknya, misalnya margarin dari tumisan/minyak dari proses menggoreng
  • Mineral dan vitamin dari sayur dan buah-buahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com