Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Ginjal: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 29/01/2020, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Hampir semua organ pada tubuh manusia bisa berubah menjadi kanker, termasuk ginjal.

Ginjal diketahui adalah organ yang berfungsi menyaring kotoran dalam darah dan membuangnya dalam bentuk urine.

Selain itu, ginjal juga memproduksi hormon renin yang berfungsi mengendalikan tekanan darah dan hormon erythropoietin yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah.

Baca juga: Sering Tak Disadari, Kenali Gejala Penyakit Ginjal Kronis

Manusia pada umumnya memiliki dua buah ginjal yang terletak di kedua sisi punggung bawah, di bawah tulang rusuk.

Sama seperti penyakit kanker lainnya, gejala awal kanker ginjal bisa dibilang tidak jelas atau sulit dideteksi.

Gejala kanker ginjal

Namun, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH mengungkapkan orang dengan kanker ginjal bisa saja di awal memiliki keluhan kondisi urine berubah menjadi keruh atau seperti air cucian daging.

Tapi, Dokter Spesialis Penyakit Dalam itu menegaskan bahwa urine berwarna keruh tidak selalu juga menjadi tanda adanya kanker ginjal.

Pemeriksaan urine lebih lanjut bisa dilakukan untuk membantu menemukan keberadaan sel darah merah atau eritrosit pada urine orang tersebut.

Dia menuturkan pucat atau anemis juga bisa menjadi tanda awal seseorang menderita kanker ginjal. Hal tersebut dikarenakan adanya darah pada urine penderita.

Apabila mengalami kondisi tersebut, seseorang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan kemungkinan adanya hemoglobin yang turun di bawah nilai normal.

Selain itu, seseorang dengan kanker ginjal bisa juga merasakan sakit pada pinggang atau bahkan menemukan adanya benjolan pada perut tengah kanan atau kiri.

Baca juga: Berkaca dari Vidi Aldiano, Bisakah Kista Berubah Jadi Kanker Ginjal?

"Pemeriksaan fisik dokter akan menduga bahwa telah terjadi pembengkakan pada ginjal," jelas Ari dalam tulisannya yang dimuat dalam laman resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin (16/12/2019).

Bukan hanya itu, pasien kanker termasuknya kanker ginjal umumnya juga akan mengalami penurunan berat badan, lemas dan nafsu makannya berkurang.

Pasien yang diduga adanya tumor ginjal bisa ditemukan oleh dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam.

Jenis kanker ginjal terbanyak

Ari menerangkan jenis terbanyak pada kasus kanker ginjal adalah adenokarsinoma yang berkembang pada parenkim ginjal. 

Kondisi itu sering disebut sebagai kanker sel ginjal.

Dia menuturkan, kanker ginjal sama seperti pada kanker usus yang umumnya berasal dari adenokarsinoma.

Penyebab kanker ginjal

Ari menerangkan ada sejumlah faktor risiko yang dapat memicu seseorang mengidap penyakit kanker ginjal, di antaranya yakni:

  • Kebiasan merokok
  • Obesitas
  • hipertensi
  • Faktor genetik

"Semakin dini atau stadium awal kanker ginjal ditemukan, maka prognosisnya dan kelangsungan hidup penderitanya akan lebih baik," jelas Ari.

Baca juga: Mengenal NRT, Metode yang Diklaim Efektif Atasi Kecanduan Rokok

Cara mengatasi

Selain tes laboratorium, Ari menjelaskan, keberadaan kanker ginjal juga bisa dideteksi dengan pemeriksaan jenis lain. Berikut caranya:

  • Pemeriksaan USG abdomen akan menemukan adanya tumor pada ginjal. Apabila hasil pemeriksaan sudah mengarah ke tumor ginjal pasien dikirim ke dokter spesialis urologi yang akan melakukan tatalaksana tumor ginjal lebih lanjut, termasuk pengangkatan ginjal jika memang sudah diduga adanya kanker ginjal
  • Pemeriksaan CT scan abdomen akan lebih mengarahkan adanya kanker ginjal bahkan penyebaran yang sudah terjadi.

Menurut dia, sejak tahun 2005-2006, dokter onkologi urologi Indonesia sudah terbiasa melakukan pengangkatan seluruh atau sebagian ginjal karena tumor dengan menggunakan teknik laparaskopi atau tidak perlu lagi dengan operasi yang dapat menimbulkan bekas luka besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com