Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 09:03 WIB

KOMPAS.com - Sejak ribuan tahun silam, bawang putih sudah digunakan sebagai bahan obat tradisional.

Selain itu, bawang putih juga kerap dimanfaatkan sebagai bumbu dasar masakan.

Sebelum membahas mengenai manfaat bawang putih, kenali sejarah panjang dan kandungan bawang putih berikut.

Baca juga: Superfood Daun Kelor Terbukti Punya Segudang Khasiat untuk Kesehatan

Sejarah panjang bawang putih untuk kesehatan

Melansir Medical News Today, catatan menunjukkan bawang putih sudah digunakan sejak zaman pembangunan piramida Giza di Mesir, atau sekitar 5.000 tahun silam.

Richard S. Rivlin lewat Journal of Nutrition melaporkan, Hippocrates alias Bapak Kedokteran Barat (sekitar 460-370 Sebelum Masehi), sudah menggunakan bawang putih.

Dokter Yunani Kuno ini meresepkan bawang putih untuk mengatasi berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan, parasit, pencernaan, dan kelelahan.

Dari Mesir Kuno bergeser ke Yunani Kuno, bawang putih menyebar ke peradaban lain di sekitar Pakistan, India, sampai ke China.

Menurut sejarah di Timur Tengah, Asia Timur, dan Nepal, khasiat bawang putih dulu digunakan untuk mengobati bronkitis, tekanan darah tinggi, perut kembung, sampai demam.

Penggunaan bawang putih kian moncer berkat bangsa penjajah seperti Prancis, Spanyol, dan Portugis.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan riset di bidang kesehatan, kandungan dan manfaat bawang putih pun jamak diteliti.

Kandungan bawang putih

Melansir Healthline, bawang putih disebut kaya nutrisi tapi mengandung sedikit kalori.
Dalam satu siung bawang putih (sekitar tiga gram), mengandung:

  • Mangan: 2 persen dari kebutuhan harian tubuh
  • Vitamin B6: 2 persen dari kebutuhan harian tubuh
  • Vitamin C: satu persen dari kebutuhan harian tubuh
  • Selenium: 1 persen dari kebutuhan harian tubuh
  • Serat: 0,06 gram

Sejumlah ahli menyimpulkan, kandungan bawang putih yang bermanfaat bagi kesehatan berasal dari senyawa belerang.

Senyawa tersebut terbentuk saat siung bawang putih dicincang, dikeprek, atau dikunyah.

Dari beberapa jenis senyawa, yang paling terkenal adalah allicin. Senyawa ini muncul, ditandai dengan aroma khas setelah bawang dipotong atau dikeprek.

Senyawa belerang dari bawang putih memasuki tubuh dari saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh.

Hal itu lah yang membuat bawang putih punya manfaat atau efek biologis kuat.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Apakah Lemon Bisa Menurunkan Kolesterol?

Manfaat bawang putih

1. Potensial sebagai antibiotik alami

Senyawa diallyl sulfide dalam bawang putih disebut lebih efektif melawan bakteri ketimbang sejumlah antibiotik di pasaran.

Menurut riset yang terbit di Journal of Antimicrobial Chemotherapy, senyawa dalam antibiotik dapat memerangi bakteri jenis Campylobacter.

Bakteri ini merupakan salah satu penyebab paling umum infeksi usus.

Baca juga: Bukan Sekadar Sentuhan Fisik, Ini 4 Manfaat Kesehatan dari Berpelukan

2. Melindungi jantung

Kandungan diallyl trisulfide dalam bawang putih juga dapat membantu melindungi jantung selama operasi dan setelah serangan jantung.

Simpulan itu dihasilkan sejumlah ahli dari Emory University School of Medicine, yang telah meneliti tikus di laboratorium.

Tim menemukan fakta, tikus yang menerima diallyl sulfide setelah serangan jantung, risiko kerusakan jantungnya 61 persen lebih rendah dibandingkan tikus tanpa senyawa itu.

Studi lain, yang diterbitkan di Journal of Agriculture and Food Chemistry, para ahli menemukan minyak bawang putih dapat membantu melindungi pasien diabetes dari kardiomiopati.

Kardiomiopati adalah penyakit kronis yang membuat otot jantung menebal, membesar, atau kaku. Penyakit ini jamak dialami penderita diabetes.

Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan objek manusia untuk mengonfirmasi hasil dua penelitian tersebut.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh

Suplemen bawang putih dikenal sebagai cara alami meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Studi menyebut, konsumsi ekstrak bawang putih dengan dosis 2,56 gram per hari dapat mengurangi rentang waktu pilek, masuk angin, atau flu sebesar 61 persen.

Namun, riset tersebut membutuhkan lebih banyak penelitian agar lebih valid.

Kendati minim bukti, tidak ada salahnya menambahkan bawang putih ke sup atau menu lain untuk mencegah masuk angin.

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

4. Menurunkan tekanan darah tinggi

Sebuah studi mengungkapkan, suplemen bawang putih berdampak signifikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Menurut studi, 600-1.500 miligram ekstrak bawang putih, sama efektifnya dengan obat Atenolol untuk mengurangi tekanan darah selama 24 minggu.

Namun, dosis suplemen harus cukup tinggi agar efeknya terasa bagi tubuh.

Setidaknya dibutuhkan empat siung bawang putih per hari untuk mengatasi hipertensi.

Baca juga: Sakit Maag? Atasi dengan 5 Bahan Rumahan Berikut...

5. Mengatasi kolesterol tinggi

Peneliti dari Ankara University menguji pemberian ekstrak bawang putih pada 23 pengidap kolesterol tinggi.

Mereka diberi arahan mengonsumsi suplemen bawang putih selama empat bulan.

Riset yang dipublikasikan di Journal of Nutritional Biochemistry itu pun menyimpulkan, kadar kolesterol jahat dalam tubuh respondennya turun.

Akan tetapi, para peneliti memberikan catatan hasil risetnya baru melibatkan sedikit responden. Butuh lebih banyak objek penelitian agar riset lebih sahih.

6. Mengurangi risiko bayi lahir prematur

Infeksi mikroba selama kehamilan meningkatkan risiko ibu hamil melahirkan sebelum waktunya atau prematur.

Para ahli dari Division of Epidemiology, Norwegian Institute of Public Health, meneliti bahan makanan yang kaya kandungan antimikroba untuk mencegah bayi lahir prematur.

Dari studi yang dipublikasikan di Journal of Nutrition itu, terungkap salah satunya yang mengurangi risiko bayi lahir prematur adalah senyawa allium.

Senyawa pada bawang ini diujikan pada 18.888 wanita di Norwegia dan sekitarnya.

Dari jumlah tersebut, hanya lima persen ibu hamil yang melahirkan bayi prematur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+