Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sekadar Sentuhan Fisik, Ini 4 Manfaat Kesehatan dari Berpelukan

Kompas.com - Diperbarui 07/11/2022, 09:29 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apa yang Anda rasakan ketika memeluh buah hati atau orang yang tersayang?

Saat berpelukan dengan seseorang yang kita sayangi biasanya muncul rasa tenang dan damai dalam hati.

Ternyata, berpelukan memang bukan sekadar sentuhan fisik belaka. Ada banyak manfaat kesehatan dibalik aktivitas ini.

Baca juga: Mengenal Reaksi Fisik saat Stres

Menurut para ahli, manfaat berpelukan melampaui perasaan hangat yang kita dapatkan ketika kita menggandeng lengan seseorang.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut manfaat kesehatan berpelukan:

1. Mengurangi stres

Saat ada saudara atau orang terdekat kita mengalami suatu masalah, coba beri mereka pelukan.

Menurut para ahli, pelukan menunjukan dukungan kepada orang lain melalui sentuhan dan dapat mengurangi stres orang yang kita peluk.

Riset 2014 yang dilakukan oleh peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, membuktikan bahwa pelukan bisa menghambat datangnya stres.

Menurut peneliti, manfaat itu terjadi karena saat berpelukan kita merasakan tingkat dukungan sosial yang lebih besar. Hal inilah yang sangat membantu kita dalam melewati masa-masa stres.

2. Memberi efek menenangkan

Riset 2018 yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One membuktikan, pelukan bisa memberi efek menenangkan yang terasa hingga sepanjang hari bahkan ketika kita mengalami konflik di hari yang sama.

Baca juga: Jangan Dilewatkan, Pelukan Punya 3 Manfaat Kesehatan Luar Biasa

Dalam riset tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa orang-orang yang mendapatkan pelukan tidak terlalu terpengaruh oleh konflik yang terjadi daripada orang-orang yang tidak mendapatkan pelukan.

Menurut Micahel Murphy, selaku pemimpin riset, hal tersebut terjadi karena sentuhan dapat menonaktikan bagian otak yang merespona ancaman.

"Pelukan juga meminimalisir pelepasan hormon pemicu stres dan mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular," tambah Murphy.

Periset juga mengatakan, sentuhan interpersonal dapat memodulasi oksitosin dan sistem opioid endogen.

Oksitosin merupakan hormon pemicu rasa bahagia. Sementara itu, sistem opioid endogen merupakan neuron di otak yang dapat menghasilkan bahan kimia yang menenangkan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau