Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Kompas.com - 04/02/2020, 15:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Terminologi demam berdarah dengue (DBD) berasal dari definisi yang dibuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan merupakan terjemahan dari Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) sebagai salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. 

berdasarkan panduan WHO, gejala DBD yang dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa cenderung sama.

Mereka yang terjangkit DBD biasanya akan menunjukkan keadaan, sebagai berikut:

Baca juga: Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

  • Demam selama 2 – 7 hari
  • Suhu tubuh cenderung tinggi, berkisar 39 – 40 derajat celsius
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri atau ngilu sendi
  • Sakit kepala
  • Kadang muncul ruam kemerahan di kulit

Selain itu ada beberapa hal lain yang bisa menjadi tanda atau gejala demam berdarah.

Berikut ini sejumlah fakta penting mengenai demam berdarah:

1. Batuk pilek bisa menjadi gejala DBD

Dalam Buku Berteman dengan Demam (2017) karya dr. Arifianto, Sp.A dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP, dijelaskan bahwa batuk atau pilek bisa saja didapatkan pada DBD, tetapi memang kasusnya jarang.

Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

 

Seseorang dengan DBD lebih mungkin mengalami gejala batuk dan pilek karena juga terinfeksi virus influenza.

Dengan demikian, ketimbang batuk-pilek, demam bisa lebih dicurigai sebagai gejala adanya infeksi virus dengue.

2. Jangan hanya lihat nilai trombosit, tapi juga leukosit dan hematokrit

Melansir Kompas.com (27/1/2020), dalam kriteria diagnosis yang dikeluarkan WHO pada 1997, demam yang salah satunya disertai dengan penurunan nilai trombosit di bawah 100.000 per mikroliter (mcL) memang mencurigai adanya infeksi dengue.

Namun, nilai trombosit juga dapat turun hingga di bawah ambang normal ketika tubuh terserang infeksi virus lain maupun bakteri.

Baca juga: Ini Kadar Trombosit yang Dicurigai sebagai Tanda Demam Berdarah (DBD)

 

Maka dari itu, demam yang disertai dengan penurunan nilai trombosit, tetapi gejala-gejala lainnya tidak menandakan infeksi virus dengue, bisa dikatakan bukan penyakit DBD.

Roseola, rubela, campak, salesma dan influenza adalah jenis penyakit yang ditandai dengan penurunan trombosit selain DBD.

Selain nilai trombosit, seseorang dianjurkan juga mengecek kadar sel darah merah (leukosit) dan nilai hematokrit untuk memastikan serangan demam berdarah.

Baca juga: Mengira GERD, Meriam Bellina Cerita Awal Kena Serangan Jantung Saat Tidur

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau