KOMPAS.com - Mendengar kata "Kanker" pasti terasa mengerikan. Ya, kanker memang dikenal sebagai penyakit mematikan yang membutuhkan biaya mahal untuk perawatannya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit kanker adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.
Ada banyak mitos seputar penyakit kanker, salah satunya adalah mitos bahwa semua orang memiliki sel kanker dalam tubuhnya.
Baca juga: Kanker Ginekologi (Kanker Organ Intim Wanita): Penyebab, Cara Deteksi, dan Pencegahan
Mendengar hal tersebut, pasti terasa mengerikan, bukan? Lalu, bagaimana faktanya?
Melansir Hello Sehat, mitos tersebut berasal dari pemahaman bahwa sel-sel tubuh manusia berpotensi menjadi kanker.
Namun, bukan berarti setiap orang sudah menyimpan sel kanker yang siap menyerang kapan saja.
Penyakit kronis ini memang terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, yang menyebabkan penyusupan dan penghancuran jaringan tubuh normal.
Penyakit ini terjadi dalam DNA sel tubuh manusia. Sel-sel membentuk setiap bagian dari tubuh kita dan biasanya, mereka tumbuh dan membelah hingga mencapai titik henti dan kemudian sel tersebut mati.
Namun, ada sesuatu yang memicu beberapa sel untuk terus tumbuh. Pada akhirnya, sel yang terus tumbuh tersebut mengalami penumpukan dan menjadi tumor.
Seiring waktu, tumor semakin membesar dan menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan lain.
Jika tidak segera diatasi, tumor tersebut akan menjadi ganas dan mengalami metastasis alias menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kerusakan.
Namun, tidak semua tumor berkembang jadi kanker. Pada kebanyakan kasus, ukuran dan bentuk tumornya akan tetap sama.
Lalu, darimana sel kanker terbentuk?
Sel-sel kanker terbentuk setelah mutasi gen terjadi dalam DNA sel atau sel. Para peneliti masih belum sepenuhnya yakin mengapa mutasi ini terjadi.
Pada beberapa orang, mutasi gen ini disebabkan oleh faktor genetik. Namun dalam kebanyakan kasus, mutasi gen terjadi karena faktor lingkungan.
Baca juga: Mengenali Berbagai Jenis Stadium Kanker
Kita semua memiliki sel yang rentan terhadap perkembangan kanker. Namun, kita bisa mencegah pertumbuhan sel kanker dengan menghindari segala sesuatu yang bersifat karsinogen.
Karsinogen adalah zat pemicu atau penyebab kanker yang datang dari luar tubuh manusia, seperti radiasi, zat kimia, atau virus.
Karsinogen akan menyebabkan kerusakan sel yang kemudian berkembang jadi kanker.
Selain itu, gaya hidup tak sehat seperti merokok, makan tidak sehat, dan malas olahraga juga bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Pola makan buruk merupakan salah satu faktor pemicu kanker paling tinggi, terutama kebiasaan mengonsumsi makanan bergula tinggi.
Pasalnya, tubuh akan memecah gula menjadi glukosa untuk dipakai sebagai energi. Namun, kelebihan simpanan glukosa dalam tubuh juga dapat memengaruhi perkembangan sel tumor.
Sel tumor ganas membutuhkan asupan glukosa yang tinggi untuk bisa menggandakan diri sendiri.
Semakin banyak glukosa yang tersimpan dalam tubuh, semakin banyak gula yang “dimakan" oleh sel tumor tersebut, sehingga makin cepat tumor bertumbuh.
Ada banyak jenis kanker yang telah dideteksi oleh dunia medis. Secara garis besar, jenis-jenis kanker tersebut terbagi menjadi lima kelompok utama seperti berikut:
Baca juga: Benarkah Makan Sate Sebabkan Kanker?
1. Karsinoma adalah jenis tumor ganas yang dimulai pada sel-sel pembentuk kulit atau jaringan yang melapisi organ, seperti hati atau ginjal.
2. Sarkoma adalah tumor ganas yang awalnya tumbuh di jaringan ikat (sel penghubung antar jaringan) dan paling umum berkembang di tulang, otot, saraf, lemak, pembuluh darah lengan dan kaki, atau jaringan penghubung lainnya dalam tubuh.
3. Leukemia atau kanker darah adalah tumor ganas yang bermula di sel punca darah dan jaringan pembentuk darah lainnya, sumsum tulang.
4. Limfoma dan myeloma adalah tumor ganas yang dimulai di sel-sel pembangun sistem kekebalan tubuh, yaitu sel B dan sel T.
5. Tumor otak adalah tumor ganas yang munculnya dimulai dari jaringan otak, tapi juga bisa berasal dari sumsum tulang belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.