Selain beta karoten, tomat juga mengandung likopen yang telah dikaitkan dengan satu jenis pencegahan kanker prostat.
2. Kesehatan jantung
Kandungan serat, kalium, vitamin C, dan kolin dalam tomat mendukung kesehatan jantung.
Peningkatan asupan kalium bersama dengan penurunan asupan natrium adalah perubahan pola makan yang paling penting yang dapat dilakukan rata-rata orang untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Tomat juga mengandung folat yang dapat membantu menyeimbangkan level homocysteine.
Homocysteine adalah asam amino yang dihasilkan dari pemecahan protein sebagai pemicu peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Asupan kalium yang tinggi juga dikaitkan dengan manfaat melindungi otot dari kerusakan, menjaga kepadatan mineral tulang, dan mengurangi produksi batu ginjal.
3. Diabetes
Studi telah menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 yang mengkonsumsi diet tinggi serat memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah, sementara orang dengan diabetes tipe 2 mungkin telah meningkatkan kadar gula darah, lipid, dan insulin.
Satu cangkir tomat ceri menyediakan sekitar 2 gram serat.
The American Diabetes Association merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 25 gram serat per hari untuk wanita dan sekitar 38 gram per hari untuk pria.
4. Sembelit
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air dan serat, seperti tomat diketahui dapat membantu melembabkan dan mendukung pergerakan usus yang normal.
Serat menambah kotoran ke tinja dan membantu mengurangi sembelit.
Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengkonfirmasi kualitas pencahar tomat.