Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Tomat Bisa Cegah Penyakit Kanker?

Kompas.com - 11/02/2020, 12:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Tomat adalah bahan makanan yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Selain merah, tomat juga dapat dijumpai dengan warna lain, seperti kuning, oranye, hijau, dan ungu.

Meskipun secara botani menjadi buah, tomat pada umumnya dimakan atau dipersiapkan seperti sayuran.

Baca juga: 8 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Program Diet

Banyak orang mungkin telah mengetahui jika buah ini termasuk bahan makanan sumber vitamin C.

Namun, tahukah Anda jika tomat memiliki manfaat lebih dari itu?

Melansir Health Line, tomat termasuk sumber makanan utama antioksidan likopen yang telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko penyakit jantung dan kanker.

Tomat juga merupakan sumber kalium, folat, dan vitamin K.

Fakta nutrisi

Kadar air tomat diketahui mencapai sekitar 95 persen. Sementara 5 persen lainnya, terdiri dari karbohidrat dan serat.

Berikut adalah daftar kandungan nutrisi yang terdapat dalam tomat mentah kecil (100 gram) kecil:

  • Kalori: 18
  • Air: 95%
  • Protein: 0,9 gram
  • Karbohidrat: 3,9 gram
  • Gula: 2,6 gram
  • Serat: 1,2 gram
  • Lemak: 0,2 gram

Manfaat tomat

Melansir Medical News Today, ada sejumlah manfaat kesehatan yang bisa diraih seseorang ketika mengonsumsi tomat. 

Berikut beberapa di antaranya: 

1. Cegah kanker

Tomat adalah sumber vitamin C dan antioksidan lainnya. Dengan komponen ini, tomat dapat membantu memerangi pembentukan radikal bebas yang diketahui dapat menyebabkan kanker.

Baca juga: 7 Cara Cegah Kanker Sebelum Terlambat

Sebuah penelitian baru-baru ini dalam jurnal Molecular Cancer Research mengaitkan asupan beta-karoten yang tinggi dengan pencegahan perkembangan tumor pada kanker prostat.

Sementara tomat ini juga mengandung antioksidan tersebut. Dalam penelitian lain, beta-karoten disebut dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

Selain beta karoten, tomat juga mengandung likopen yang telah dikaitkan dengan satu jenis pencegahan kanker prostat.

 

2. Kesehatan jantung

Kandungan serat, kalium, vitamin C, dan kolin dalam tomat mendukung kesehatan jantung.

Peningkatan asupan kalium bersama dengan penurunan asupan natrium adalah perubahan pola makan yang paling penting yang dapat dilakukan rata-rata orang untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Tomat juga mengandung folat yang dapat membantu menyeimbangkan level homocysteine.

Homocysteine adalah asam amino yang dihasilkan dari pemecahan protein sebagai pemicu peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

Asupan kalium yang tinggi juga dikaitkan dengan manfaat melindungi otot dari kerusakan, menjaga kepadatan mineral tulang, dan mengurangi produksi batu ginjal.

3. Diabetes

Studi telah menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 yang mengkonsumsi diet tinggi serat memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah, sementara orang dengan diabetes tipe 2 mungkin telah meningkatkan kadar gula darah, lipid, dan insulin.

Satu cangkir tomat ceri menyediakan sekitar 2 gram serat.

The American Diabetes Association merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 25 gram serat per hari untuk wanita dan sekitar 38 gram per hari untuk pria.

4. Sembelit

Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air dan serat, seperti tomat diketahui dapat membantu melembabkan dan mendukung pergerakan usus yang normal.

Serat menambah kotoran ke tinja dan membantu mengurangi sembelit. 

Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengkonfirmasi kualitas pencahar tomat.

5. Kesehatan mata

Tomat dapat membantu melindungi mata dari kerusakan ringan.

Pasalnya, tomat merupakan sumber makanan yang kaya akan likopen, lutein, dan beta-karoten. Ini adalah antioksidan kuat yang telah terbukti melindungi mata terhadap kerusakan akibat cahaya, perkembangan katarak, dan degenerasi makula terkait usia (AMD).

Baca juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Mata Ketika Terlalu Lama Main Game di Gadget

Studi Penyakit Mata Terkait Usia (AREDS) baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang dengan asupan makanan tinggi karotenoid lutein dan zeaxanthin yang keduanya ada dalam tomat, mengalami penurunan 35 persen dalam risiko neovaskular AMD.

6. Kesehatan kulit

Kolagen adalah komponen penting dari kulit, rambut, kuku, dan jaringan ikat.

Produksi kolagen dalam tubuh diketahui bergantung pada asupan vitamin C.

Sementara, tomat terbukti adalah bahan makanan yang mengandung vitamin tersebut.

Jika seseorang kekurangan vitamin C, risiko mengalami kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, polusi, dan asap bisa saja meningkat.

Hal ini dapat menyebabkan keriput, kulit kendur, noda, dan efek kesehatan lainnya yang merugikan kulit.

Kekurangan vitamin C juga bisa saja membuat seseorang mengidap penyakit kudis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com